sore berikutnya Lupus masih di rumah Anto, seharian mendekam di kamar sama Anto
anto emang jarang keluar rumah. kerjaannya cuma pasang kaset atau denger radio seharian. semua acara radio dari berbagai radio swasta dia hafal
sampe laporan ekonomi tentang harga pasaran bawang putih,bawang merah,kunyit,bengkuang dan sejenisnya itu dia dengarkan khusyuk sekali..mau dagang kali
Lupus yang ga ada kerjaan cuma menemani sambil membaca beberapa buku .
"To saya pulangnya di undur aja ya,,malem ini saya mau ke markas berandalan kemaren..markasnya di deket pos yang kamu bilang kan??"
Anto terkejut "mau ngapain kesana??mau nyari penyakit? lupakan uang kita yang amblas, Pus. itu jalan yang terbaik,,ga usah di pikirin terus dan jangan berlagak kaya jagoan. di kandangnya mereka lebih berbahaya lagi..oh Tuhan lupakan pikiran gila itu Pus. ga usah balas dendam, ini kan bukan jamannya film koboi .....Lupakanlah"
Lupus emang bukan tipe orang yang suka berfilsuf-filsufan dalam berbicara. dia lebih condong pada orang yang berbicara seenaknya,polos,dan kadang bikin keki. tapi kali ini dia menatap Anto dengan wajah yang serius
"ada hal-hal yang lebih baik kita lupakan dalam hidup ini, apa lagi pikiran negatif yang hanya akan membuat kita resah , tapi kamu ga usah cemas saya bukan jagoan yang mau ngobrak ngabrik markas mereka. saya tertarik untuk mengungkap cerita yang mungkin menarik dari remaja-remaja macam mereka.
kenapa mereka ga betah di rumah seperti kamu? atau bagaimana mereka memandang masa depannya.."
Anto terdiam menatap bingung terhadap Lupus,,dia meamng sudah lama berkawan dengan Lupus, tapi hingga kini dia sering tak bisa menebak bagaimana jalan fikiran Lupus sebenernya.
dan dia benar-benar tak habis fikir ketika malamnya Lupus nekat pergi sendirian ke pos anak berandalan itu.
-------------------
keesokan harinya pagi-pagi sekali Lupus baru pulang dengan wajah pucat, mungkin semaleman ga tidur
"alhamdullilah Pus lo masih idup!" sahut Anto yang langsung menyerbu Lupus,Lupus cuma mencibir lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur
"Loh ko langsung semaput? kamu ga di apa-apain?"
"apa hak mereka memukul saya? saya datang secara baik-baik ko dan dengan maksud yang baik juga"
jawab Lupus sombong.
tapi kalo kamu tau gimana gemeterannya Lupus ketika datang ke markas berandalan itu, kamu pasti bakalan ngakak..untung aja bagian itu di sensor :D
"emangnya mereka kenal kompromi juga?"
"nah itulah kesalahan kamu, kamu terlalu cepat menuduh orang laen jelek tanpa berusaha membuat pendekatan lebih dahulu. saya enggak percaya ada orang yang sebegitu jahatnya di dunia ini yang sampai tak punya perasaan sama sekali. kadang malah dari merekalah kita menemukan pribadi yang menarik, seperti rasa setia kawan yang begitu hebat. sampai-sampai rela mengorbankan kebahagiaannya sendiri, memang kadang rasa setia kawan mereka ga pada tempatnya, suka merugikan orang lain, tapi itu ga selamanya benar.
makanya saya tertarik ketika kamu menceritakan banyak tentang perbuatan mereka yang selalu merugikan orang lain. saya ingin membuktikan apa itu benar? kalau 'ya' atas dasar apa? saya pun pergi kesana, mengadakan pendekatan dengan mereka meski memang ga mudah, saya sampai mengeluarkan banyak uang untuk memberikan mereka rokok. korban perasaan dan korban lainnya, tapi toh saya berhasil. saya ngaku aja sebagai orang baru disini. saya ga betah di rumah karena banyak problem keluarga, saya ingin gabung dengan mereka dan mereka pun menerima dengan terbuka , pada dasarnya mereka menaruh simpati pada orang yang senasib dengan mereka, bahkan mereka mau menolong saya,
dati pengalaman semalem, mereka banyak cerita tentang dirinya,cara hidupnya,dan bagamaina mereka menatap masa depan. ternyata luar biasa To, kebanyakan dari mereka ingin jadi abri..HEBAT kan?? itulah tak seharusnya mereka di musuhin, malah patut di kasihin, di beri harapan, ini kan bagus buat bahan tulisan.."
"bahan tulisan? maksud kamu, kamu pergi tadi malam itu untuk bahan tulisan di majalah kamu??"
"kok heran? ini kan bagus untuk tulisan yang bersifat human interest. penulisan yang menonjolkan sifat-sifat kemanusaian yang memiliki banyak dimensi dalam hidupnya. kan menarik, bisa menimbulkan rasa haru, simpati dan mereka-mereka yang dulunya yang tak pernah peduli dengan ereka, siapa tahu setelah membaca artikel saya , anak-anak itu mau merubah diri, dan pandangan umum tentang mereka juga dapat berubah, yang tadunya ga peduli dengan mereka kini mencoba meraih mereka.."
Anto terdiam lama seperti berfikir, lalu berkata pelan "kadang saya iri dengan kamu Pus, kamu selalu saja dapat berbuat sesuat dari apa yang terjadi. saya merasa iri, kamu tau saya adalah orang yang ga pernah punya inisiatif. apalagi untuk berbuat sesuatu bagi oranh-orang yang paling saya benci. saya yang sekian lama tinggal di lingkungan mereka tak pernah punya pikiran seperti itu, saya merasa menjadi orang yang ga berarti.."
kini giliran Lupus yang kaget dan terdiam agak lama sampai Anto ngira dia tidur, tapi akhirnya berkata pelan "jangan punya pikiran begitu To, Tuhan menciptakan manusia dengan sifat berlainan, justru saya yang ingin seperti kamu, tanpa merasa perduli atau terusik kalau ada kejadian apapun. yang bisa tidur enak walau sejuta masalah hadir di benak mu. sungguh saya ingin seperti kamu yang tak pernah merasa terpanggil , merasa bersalah, merasa tergoda, kalau ada sesuatu yang terasa ganjil, yang selalu menjalani hidup ini dengan tenang . sedangkan saya? mana bisa saya tertidur dengan mudah saat sejuta masalah hadir di benak saya seperti ini....."
tapi menit berikutnya Lupus sudah tertidur dengan nyenyaknya, segala ngorok. sementara Anto tetap ga bisa nebak jalan pikiran makhluk Tuhan yang aneh ini ..........
Ending
makanya saya tertarik ketika kamu menceritakan banyak tentang perbuatan mereka yang selalu merugikan orang lain. saya ingin membuktikan apa itu benar? kalau 'ya' atas dasar apa? saya pun pergi kesana, mengadakan pendekatan dengan mereka meski memang ga mudah, saya sampai mengeluarkan banyak uang untuk memberikan mereka rokok. korban perasaan dan korban lainnya, tapi toh saya berhasil. saya ngaku aja sebagai orang baru disini. saya ga betah di rumah karena banyak problem keluarga, saya ingin gabung dengan mereka dan mereka pun menerima dengan terbuka , pada dasarnya mereka menaruh simpati pada orang yang senasib dengan mereka, bahkan mereka mau menolong saya,
dati pengalaman semalem, mereka banyak cerita tentang dirinya,cara hidupnya,dan bagamaina mereka menatap masa depan. ternyata luar biasa To, kebanyakan dari mereka ingin jadi abri..HEBAT kan?? itulah tak seharusnya mereka di musuhin, malah patut di kasihin, di beri harapan, ini kan bagus buat bahan tulisan.."
"bahan tulisan? maksud kamu, kamu pergi tadi malam itu untuk bahan tulisan di majalah kamu??"
"kok heran? ini kan bagus untuk tulisan yang bersifat human interest. penulisan yang menonjolkan sifat-sifat kemanusaian yang memiliki banyak dimensi dalam hidupnya. kan menarik, bisa menimbulkan rasa haru, simpati dan mereka-mereka yang dulunya yang tak pernah peduli dengan ereka, siapa tahu setelah membaca artikel saya , anak-anak itu mau merubah diri, dan pandangan umum tentang mereka juga dapat berubah, yang tadunya ga peduli dengan mereka kini mencoba meraih mereka.."
Anto terdiam lama seperti berfikir, lalu berkata pelan "kadang saya iri dengan kamu Pus, kamu selalu saja dapat berbuat sesuat dari apa yang terjadi. saya merasa iri, kamu tau saya adalah orang yang ga pernah punya inisiatif. apalagi untuk berbuat sesuatu bagi oranh-orang yang paling saya benci. saya yang sekian lama tinggal di lingkungan mereka tak pernah punya pikiran seperti itu, saya merasa menjadi orang yang ga berarti.."
kini giliran Lupus yang kaget dan terdiam agak lama sampai Anto ngira dia tidur, tapi akhirnya berkata pelan "jangan punya pikiran begitu To, Tuhan menciptakan manusia dengan sifat berlainan, justru saya yang ingin seperti kamu, tanpa merasa perduli atau terusik kalau ada kejadian apapun. yang bisa tidur enak walau sejuta masalah hadir di benak mu. sungguh saya ingin seperti kamu yang tak pernah merasa terpanggil , merasa bersalah, merasa tergoda, kalau ada sesuatu yang terasa ganjil, yang selalu menjalani hidup ini dengan tenang . sedangkan saya? mana bisa saya tertidur dengan mudah saat sejuta masalah hadir di benak saya seperti ini....."
tapi menit berikutnya Lupus sudah tertidur dengan nyenyaknya, segala ngorok. sementara Anto tetap ga bisa nebak jalan pikiran makhluk Tuhan yang aneh ini ..........
Ending
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong jangan memberikan komentar yang menusuk di hati lalu tembus di jantung admin