DEATH NOTE CHAPTER 7

| Selasa, 10 September 2013
Share on :
ALUR CERITA DEATH NOTE CHAPTER 7

Judul: Target




Sebelumnya death note chapter 6 
 
Raito telah melakukan beberapa percobaan terhadap para penjahat untuk mengetahui sampai batas mana DEATH NOTE bisa digunakan..
Sementara L sibuk memecahkan surat dan gambar yg ditinggalkan para korban KIRA..
Akhirnya Raito menemukan cara untuk mengetahui nama orang yg membuntutinya..
Raito pun menghubungi seorang perempuan.. Sebenarnya apa yg direncanakannya?
Langsung saja...


Terlihat Raito berjalan menuju sebuah halte dan disana juga ada seorang gadis yg melambaikan tangan padanya...

"Raito..!"sapa gadis itu dari jauh

"Kencan?"tanya Ryuk

"Ya. Orang yg membuntutiku juga pasti akan melihatnya sebagai kencan sungguhan."jawab Raito malas

"Tapi, bukannya tadi pagi kau bilang, untuk bisa tahu nama orang yg membuntutimu, kau menuliskan nama buronan pecandu narkotika itu dalam DEATH NOTE...?
Kau ingin dia menyerang gadis itu, ya..?"

"Hah? Ryuk, kau tidak baca kondisi kematian yg aku tulis?"tanya Raito sedikit terkejut

"Tidak.
Kalau baca, nanti tidak menarik lagi."

"Kalau begitu, lihat saja apa yg terjadi."ucap Raito tersenyum tipis dan terus berjalan menghampiri gadis itu

"...."Ryuk diam

"Maaf. Lama menunggu ya?"sapa Raito pada gadis itu

"Busnya baru datang 5 menit lagi, kok.
Aku tidak pernah pergi ke Space Land lagi semenjak SMP...
Sekarang bisa pergi berdua denganmu..."ucap gadis itu senang sambil menggandeng Raito dan mengedipkan matanya

"Iya..."jawab Raito dingin


Raito dan gadis itu mengobrol banyak hal, sementara dari kejauhan laki-laki yg membuntuti Raito terus mengawasi mereka.

"Hari biasa cuma keluar untuk pergi ke sekolah dan les saja...
Hari libur buat kencan, ya..?
Benar-benar biasa...
Ah, bukan. Benar-benar siswa SMA yg rajin..."batin laki-laki yg membuntuti Raito

"Raito Yagami.
Putra Kepala Kepolisian Yagami. Tidak mencurigakan.
Tidak sampai mencurigai anak perempuan keluarga ini, kan..."pikirnya sambil menulis di buku catatannya

Raito dan gadis itu masuk ke dalam bus setelah busnya datang..

"Yah, ini hari terakhir mengikutinya."batin laki-laki itu dan mengikuti Raito masuk ke dalam bus

Terlihat di dalam bus, Raito dan gadis itu duduk bersebelahan dan asyik mengobrol.
Sementara laki-laki yg membuntuti Raito duduk persis dibelakang Raito sambil mendengarkan percakapan Raito.

BRUM.. BRUM....
Bus pun berjalan dan berhenti ketika seorang laki-laki naik ke dalam bus..


"Ah! Itu dia!"batin Raito ketika melihat laki-laki itu

"Penumpang, selain dia, ada 7 orang.
Kalau begini, pasti bisa berjalan lancar."pikir Raito setelah melihat kondisi bus saat itu

Sementara laki-laki yg baru saja naik ke dalam bus itu berjalan mendekati tempat duduk supir bus..

Klik…

"Hah?"supir bus terkejut saat kepalanya di todong pistol

"Bus ini aku bajak!"ucap laki-laki penjahat itu

"Haa..?!
"Kyaaa..!!" Semua penumpang menjerit histeris

"Diam!
Ribut atau bergerak sedikit saja, orang ini akan ku tembak!"ancam penjahat itu

"Pak supir, kau tahu nomor telepon kantor Space Land, kan?
Cepat telepon!"perintahnya sambil terus menyodorkan pistol di kepala supir bus

"Ba... Baik!"jawab supir ketakutan

"Saya Sasaki, supir bis nomor 124."supir bus menelepon

"Jelaskan kondisi sekarang!"perintah penjahat itu

"Bu... Bus dibajak oleh laki-laki bersenjata."Ucap supir ketakutan saat menelepon

"Kemarikan!
BET…
Penjahat itu merebut teleponnya dan mulai berbicara..

"Begitulah!
Dengar baik-baik!
Suruh satu perempuan membawa uang hasil penjualan tiket Space Land kemarin ke halte ''Yuhihama'', dua halte sebelum Space Land, sebelum bus ini datang!
Sedikit saja ada tindakan mecurigakan atau melapor polisi, penumpang akan ku bunuh!"ucap penjahat itu sambil mengarahkan pistolnya ke arah penumpang..

"Hehe..
Pip…
Penjahat itu sedikit tertawa dan mematikan teleponnya..

BRUM…BRUUM…
Bus terus berjalan sementara para penumpang ketakutan dan hanya bisa diam...
Terlihat Raito memberikan memo kepada gadis di sampingnya...

"Yuri-chan, jangan takut.
Tenang saja! Aku akan melumpuhkan pistol yg dibawa orang itu begitu dia lengah. Aku diajari tekhniknya oleh ayahku yg jadi polisi.
Penjahat itu kecil dan kelihatannya lemah. Aku lebih kuat darinya."Isi surat memo Raito..

"!...."Laki-laki yg membuntuti Raito melihat isi memo itu


"... .... Bahaya. Jangan lakukan. Biar aku saja."ucap laki-laki itu dari belakang Raito

"!…"Raito yg mendengar itu segera menulis sesuatu di kertas memonya

"Jangan takut! Tanpa memo pun, asal dengan mengecilkan suara, kita bisa bicara tanpa takut terdengar olehnya.'ucap laki-laki itu

KRESS...
Raito meremas kertas memonya dan memasukannya dalam saku jaketnya..

"Maaf, dari cara bicaramu, kau pasti bukan orang Jepang, kan?"tanya Raito

"Ya, aku orang Amerika keturunan Jepang."jawab laki-laki itu

"Apa buktinya kalau kau bukan teman pembajak itu?"tanya Raito lagi

"..?!"

"Te.. teman?"ucap gadis bersama Raito ketakutan

"Begitulah kasus yg sering muncul. Pelakunya dibuat seperti satu orang, tapi sebenarnya ada temannya yg mengawasi dari belakang apabila timbul masalah.."jawab Raito

"... ..."laki-laki yg membuntuti Raito gugup

"A.. Apa betul..?"ucap gadis itu

"Bagaimana?"tanya Raito


"A... Apa boleh buat...
Lagi pula, Raito Yagami bukan KIRA, penjahat itu pasti sudah terkena serangan jantung..."pikir laki-laki itu

"Ini buktinya. Silahkan lihat."ucap laki-laki itu sambil menyodorkan karti identitas FBI'nya
"FBI!

Jadi begitu, ya...
L memanfaatkan FBI untuk menyelidiki orang-orang dalam kepolisian...
Namanya Raye=Penber."batin Raito membaca kartu identitas orang yg mengikutinya

"Oke, aku percaya.
Aku tidak akan menanyakan kenapa seorang agen FBI naik bis ini."ucap Raito mengembalikan Kartu Identitasnya

"Senjata?"tanya Raito

"Bawa."jawabnya

"Berarti, kalau ada apa-apa, aku bisa menyerahkannya padamu, kan?"tanya Raito lagi

"Ya."jawabnya singkat

" Seperti biasa, senjata adalah cara terakhir yg akan aku gunakan... Kalau tidak, nanti aku bisa diinterogasi polisi Jepang alasan aku datang ke sini... Tapi banyak kriminal di Amerika yg dibunuh oleh KIRA. Dengan alasan itu, aku bisa mengat kan kalau FBI juga melakukan pengejaran terhadap KIRA dan polisi Jepang pasti tidak akan berfikir bahwa FBI mencurigai mereka. Tapi sekarang, nyawa manusia lebih penting...
Pria itu... 2 hari yg lalu pernah muncul dalam berita di Jepang.
Pecandu narkotika yg waktu itu kabur setelah merampok Bank dan membunuh 3 orang.."batin laki-laki anggota FBI itu (Raye=Penber)
Sementara bus terus berjalan, penjahat itu berjalan mendekati para penumpang dengan menyodorkan pistolnya...
Tap..Tap..
Penjahat itu berjalan semakin mendekat ke arah Raito..

"Jangan takut. Dia tidak akan menembak kita.."batin salah satu penumpang

PLUK…
Dengan sengaja Raito menjatuhkan kertas memo yg ada di jaketnya tadi..

"Ah.."ucap Raito ketika kertas memonya terjatuh dan hendak memungutnya

Tap... Tap...
"Hoi, kau!
Jangan bergerak! kertas apa itu...?!"teriak penjahat itu ketika melihat apa yg dilakukan Raito

"Kau berunding dengan sesama penumpang lewat memo, ya?!"ucap penjahat itu sambil memungut kertas memonya

"Ga... Gawat! Kalau memo itu dibaca...
Aku harus menangkapnya begitu dia lengah..."anggota FBI Raye=Penber panik dan segera bersiap dengan pistol yg disembunyikan dibalik jasnya

SRAKK…
"Huh, janjian kencan ya?"ucap penjahat itu setelah membaca isi memo

"Jangan macam-macam!"bentak penjahat itu dan melemparkan memonya ke arah Raito
"Berhasil..."batin Raito sambil mengambil kertas memonya kembali

"Dengar, ya!
Kalau ada gerakan mencurigakan, kalian akan..."

Belum selesai meneruskan perkataannya penjahat itu terkejut dan terbelalak ketika mengarahkan pandangannya ke bagian belakang bus

"Si... Siapa kau?!
Ka... Kau yg duduk paling belakang!"ucap penjahat itu ketakutan

"...!"Raye=Penber bersiap mengeluarkan pistolnya dengan wajah yg sedikit ketakutan

"Jangan main-main!
Sejak kapan kau ada di situ...?!"
"Hah? Maksudmu, aku?"sahut Ryuk yg berdiri di bagian bus paling belakang

"Kau bisa melihatku ya...?"tambah Ryuk yg terlihat senang

"Ja... Jangan bergerak... atau ku tembak kau, monster..."
KLIK...
Penjahat itu berusaha menembak Ryuk..

"Gawat! Dia sedang berhalusinasi karena pengaruh narkotika!
Semuanya, merunduk!"perintah Raye=Penber

KYAAA…
Semua penumpang berteriak ketakutan dan semua penumpang termasuk Raito dan gadis disebelahnya pun merunduk

"Ah. Jadi begitu ya?
Memo berisi janjian kencan yg jatuh tadi ternyata potongan kertas dari DEATH NOTE, ya?
Kau sengaja membuatnya menyentuh kertas itu supaya bisa melihat sosokku...
Pintar sekali..."puji Ryuk setelah tahu rencana Raito sementara Raito melirik Ryuk dan tersenyum tipis

"Ja... Jangan mendekat...
U... Uwaaa!"
DOR... DOR...
Penjahat itu menembakkan pelurunya ke arah Ryuk

KYAA…KYAA…
Penumpang semakin ketakutan oleh suara pistol itu

JLEB... JLEB...
Tubuh Ryuk pun dihujam peluru tapi sama sekali tak melukai Ryuk..
"Sayang sekali. Aku shinigami, tidak bisa dibunuh dengan benda seperti itu.. Khu..khu.."Ryuk tertawa senang

WAAAA…
Penjahat itu berteriak semakin ketakutan melihat Ryuk yg tak mempan ditembak

"Aku akan berada dibelakang Raito. Manusia yg menyentuh DEATH NOTE bisa melihat sosokku.
Shinigami tidak akan mati meskipun ditembak dengan pistol di kepalanya.
Itu yg aku katakan pada Raito."

DOR…DORR…
DOORR…
Penjahat itu berkali-kali menembak Ryuk tapi tak ada hasilnya..

JLEB...JLEB..
Pelurunya hanya menembus Ryuk tanpa melukainya..

"Tidak heran dia jadi pelajar paling pintar di Jepang.
Dia bahkan bisa mendapatkan nama orang yg membuntutinya dengan memanfaatkan pecandu narkotika ini..."puji Ryuk lagi

KLIK…
KLIK…KLIK…
"Ah... Ah..."Penjahat itu terus berusaha menembak Ryuk tapi pelurunya telah habis..

"Bagus, pelurunya habis!"ucap Raye=Penber setelah mengetahui hal itu dan dia segera bersiap menangkap penjahatnya

"HIYAA...
Tap.. Tap..
"Hentikan Busnya! Buka pintunya!"perintah penjahat itu pada supir bus setelah berhasil kabur dari Ryuk dan menjatuhkan pistolnya

CIITT…
DUKK…
Bus pun berhenti, dan penjahat itu melompat keluar.. Setelah berhasil keluar dia tersandung dan terduduk di jalan raya dengan nafas yg tak beraturan..
Tiba-tiba muncul sebuah mobil melintas ke arahnya..
Penjahat melihat mobil itu..
Tapi.. mobil melaju dengan kecepatan tinggi..,
CIITT…
Mobil itu sempat mengerem tapi jarak terlalu dekat sehingga mobil akhirnya menabrak penjahat itu..

Pejahat itu tergeletak bersimbah darah di jalan raya..
Sementara Raye=Penber, supir bus, dan gadis bersama Raito terkejut melihat kematian penjahat itu..
Sedangkan Raito hanya bersikap biasa saja melihatnya..

"Tepat waktu.
DEATH NOTE memang hebat."ucap Raito sambil menunjukkan sobekan kertas DEATH NOTE yg berisikan tentang detail kematian penjahat itu (Kiichiro Osoreda)..


-Bersambung ke chapter 8-
 

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong jangan memberikan komentar yang menusuk di hati lalu tembus di jantung admin

Next Prev
▲Top▲