death note chapter 6

| Selasa, 10 September 2013
Share on :
sebelumnya  daeath note chapter 5

  
Sebelumnya Ryuk telah memberitahu Raito tentang dua perbedaan yg besar antara shinigami dan manusia yg memiliki DEATH NOTE. Dan Ryuk juga menjelaskan bagaimana cara memiliki ''MATA SHINIGAMI'', yaitu dengan mengorbankan setengah sisa hidup manusia pemilik DEATH NOTE..
Apakah Raito akan melakukan perjanjian dengan Ryuk untuk mendapatakan ''MATA SHINIGAMI''??
Langsung saja..

"Dengan setengah sisa hidupku, bisa mendapatkan ''MATA SHINIGAMI'', ya...?
Lalu, cuma dengan melihat wajahnya, aku bisa tahu namanya...
Enak sekali, ya... Praktis.."Ucap Raito serius

"Ryuk.."panggil Raito

"?!"

"Perjanjian semacam itu..
Aku tolak!" tegas Raito.

"....?"

"Aku sedang membuat dunia baru yg ideal tanpa kejahatan dan aku harus memimpinnya sebagai seorang DEWA.
Kalau bisa memperpanjang hidupku, mungkin akan aku terima.
Tapi, percuma kalau hidupku jadi pendek.
Kau seharusnya paham hal itu kan, Ryuk?"Jelas Raito

"Ya..
Aku cuma mau memberitahumu kalau ada perjanjian seperti itu kok.
Aku tidak mau nanti kau protes kalau tidak segera diberitahu.
Lagipula, perjanjian itu bisa dilakukan kapan saja selama kau memegang bukunya."jawab Ryuk

"Kalau tidak segera diberitahu"?
Tapi...
Kau sudah terlambat memberitahuku."protes Raito dengan wajah kesal

"Harusnya kau langsung mengatakannya begitu bertemu denganku, atau setidaknya, tulis hal itu di dalam penjelasan cara pemakaian DEATH NOTE !"Protes Raito lagi

".... ...
Y... Ya, kau benar.."jawab Ryuk gugup
"Bocah ini sama sekali tidak merasa takut. Bukannya menghargaiku sebagai shinigami, dia malah memarahiku..."batin Ryuk heran

"Terus?"ucap Raito yg duduk membelakangi Ryuk

"Ng?…"Ryuk bingung

"Apa masih ada lagi hal yg harus kau beritahu padaku, shinigami Ryuk?"tanya Raito sambil menggeser kursinya sehingga Raito sekarang menghadap Ryuk

".... ...."Ryuk hanya diam

"Cara pemakaian DEATH NOTE? atau perjanjian lain yg harus aku ketahui?"tanya Raito lagi

"Ah.. Tidak ada lagi.."jawab Ryuk

"Begitu? sayang sekali..."ucap Raito sedikit kecewa

"Sayang sekali?"ucap Ryuk bingung akan perkataan Raito

"Seandainya bukan ''MATA'' tapi sayap, mungkin aku akan memikirkannya..
''Bisa terbang bebas dengan sayap''. Jadi terlihat seperti dewa sungguhan, kan...?
Lagipula, itu impian manusia sejak jaman dulu."ucap Raito bersemangat

".... ....
Akan terlihat mencolok, dong. Jadi mudah ditangkap polisi."ucap Ryuk heran

"Aku cuma bercanda Ryuk."ucap Raito

"... ..."Ryuk tak mengerti

"Tapi kalau aku benar-benar menukar sisa hidupku dengan mata atau sayap, walau cuma sebentar, aku sudah betul-betul jadi seperti dewa kematian...
Itu menarik sekali, bukan?"ucap Raito

"...
Jangan khawatir. Tanpa memiliki itupun, kau sudah jadi... DEWA KEMATIAN YANG HEBAT."puji Ryuk

"... ....
Kalau menurutmu begitu, berarti aku lebih keras bekerja dibandingkan para shinigami pemalas itu, ya...
Tapi aku tidak suka disamakan dengan shinigami."tegas Raito menatap tajam Ryuk

"Aku adalah manusia yg menggunakan DEATH NOTE demi kebaikan manusia."tegas Raito lagi sambil memegang DEATH NOTE'nya

"!.."

"Aku bisa mengetahuinya dari ''cara penggunaan DEATH NOTE''.."Raito membolak-balikkan tiap halaman DEATH NOTE bersemangat

"Hah?"Ryuk nampak terkejut

"Mengetahui nama orang yg membuntutiku hari ini..
TEK..
Raito menekan sebuah tombol dikomputernya

"Pukul 05.20..."jam Raito memperlihatkan waktu itu.
"Besok hari sabtu.."ucap Raito

"Masih ada banyak waktu."pikir Raito

"Kau mau apa?"Ryuk penasaran

"Setelah menulis penyebab kematiannya, akan mendapatkan tambahan waktu 6 menit 40 detik untuk menuliskan detil kematiannya."
Pertama, aku ingin mencoba sampai sejauh mana aku bisa bebas menuliskan ''Detail kematiannya''."jelas Raito sambil memainkan bolpen ditangannya

"Untuk saat-saat seperti inilah, para penjahat yg tersisa akan aku gunakan."lanjut Raito sambil menunjuk layar komputernya yg kini sudah terdapat sejumlah daftar nama, foto, dan data para penjahat

"Jika orang yg sedang membuntutiku sekarang berpikir aku tidak bersalah, suatu saat aku pasti akan diselidiki lagi.
Lalu, orang-orang yg telah diselidiki akan diselidiki lagi lebih intensif...
Aku harus manfaatkan situasi saat ini.
Jika menundanya, mungkin nanti bisa terlambat."ucap Raito serius sambil menulis dalam DEATH NOTE'nya



Di Markas Pusat Investigasi Jepang..

Kriing…

Klek…
"Ya, saya sendiri."ucap Kepala Kepolisian setelah mengangkat telepon yg berdering

"6 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan....
6 korban lagi..."seru Kepala Kepolisian di meja kerjanya saat menerima telepon itu..

"Serangan jantung? Itu pasti KIRA."komentar anggota kepolisian lain saat mendengar perkataan Kepala Kepolisian

"Dasar KIRA..."sahut anggota polisi lainnya

"Apa?!"Teriak Kepala Kepolisian dengan keringat di keningnya

"3 narapidana melakukan sesuatu yg belum pernah dilakukan sebelumnya sesaat sebelum meninggal?
Apa maksudnya?! Bukan hanya serangan jantung?"ucap Kepala Kepolisian terkejut begitu juga dengan semua anggota polisi dan juga Watari yg ada di ruangan itu

"Penyebab kematiannya memang serangan jantung. Tapi sebelum tewas, ada yg melukis, ada juga yg seperti menulis surat wasiat..."ucap anggota polisi yg menelepon Kepala Kepolisian tadi.

"Tunggu sebentar! Saya ingin memasukkan data lengkap tentang kondisi para korban.
Tolong bicara pelan-pelan."pinta Kepala Kepolisian sambil membuka komputernya

"Hm..Tulisan kanjinya?
Nama...
Masaaki Shirami...
Ya, pelaku pembakaran berantai yg telah memakan 13 korban tewas..."ucap anggota kepolisian melalui telepon sementara Kepala Kepolisian sibuk mencatat daftar nama korban KIRA dikomputernya

"Ya... Dengan darah yg dikeluarkan sendiri dari ujung jarinya.
Shirami menggambar sebuah bintang dalam lingkaran di dinding selnya..."ucap anggota kepolisian sambil memegang dan melihat selembar foto gambar itu

"Sementara itu, Masanaka meninggalkan sebuah surat, entah itu surat wasiat atau bukan.
Baik, segera akan saya kirimkan salinannya. Tapi, karena sepertinya korban sudah mengetahui keberadaan KIRA, saya rasa isi surat itu tidak aneh..."lanjutnya melalui telepon..

Inilah isi suratnya..
"bagaimanapun juga,
kaLau tidak dihukum mAti,
Paling Aku aKan dibunuh oleh diA yang telah memberikU isyaraT.
Aku taHu akU dijadikan mangsa demi keberadaan KIRA."

"Yang paling mengejutkan adalah Yoda. Dia berusaha kabur dan tewas di toilet petugas yg bejarak 30 meter dari selnya.."ucap anggota kepolisian

"... ..."Kepala Kepolisian terkejut dan terperanga setelah mendengar penjelasan anggota kepolisian


Di tempat berbeda..

PIPIPIPIPI...
Terdengar suara dari komputer L..

TEK…
"Ada apa watari?"ucap L setelah menekan tombol di komputernya

"Baru saja ada korban serangan jantung yg agak berbeda dari sebelumnya."ucap Watari

"Berbeda dari sebelumnya?"tanya L

"Saya kirim tulisan dan gambar yg ditinggalkan oleh mereka."jawab Watari

"Baik."ucap L singkat

Sekarang terlihat dari komputer L, 1 gambar bintang dalam lingkaran di dinding yg ditinggalkan oleh Shirami dan 1 surat yg ditinggalkan oleh Masanaka.

"....
... ....
Perasaan takut terhadap KIRA..."batin L setelah membaca isi surat Masanaka

"Atau, itu memang perbuatan yg sengaja mereka lakukan...
KIRA dapat mengatur waktu kematian...
Mungkin, dia juga bisa mengendalikan para korbannya sebelum meninggal..."pikir L

Di Markas Pusat Investigasi..

"Komandan!"panggil L melalui komputer Watari

"Untuk korban kali ini, saya mohon jangan ungkapkan hal lainnya kepada media massa, kecuali akibat ''serangan jantung'' saja."ucap L menjelaskan sementara Kepala Kepolisian dan anggota polisi lainnya berdiri dan mendengarkan

"KIRA mungkin sedang mengetes sesuatu dengan memanfaatkan korban. Mungkin dia ingin tahu hasilnya melalui TV atau koran."tambah L

"Baik."jawab Kepala Kepolisian

"Mengetes sesuatu dengan memanfaatkan korban..?"ucap anggota polisi tak percaya dengan keringat di pipinya

"Jahat sekali..."sahut anggota polisi lainnya

"Menganggap nyawa manusia seperti mainan untuk dinikmati...
Tidak akan kumaafkan!"seru Kepala Kepolisian

"Melakukan eksperimen terhadap pelaku kejahatan...
Apa yg sedang direncanakannya...?!"pikir L

Di tempat lain..
Di kamar Raito, terlihat sekarang Raito duduk santai didepan komputernya sementara Ryuk duduk di tempat tidur raito sambil makan apel..

"Lihat, Ryuk. Hasil eksperimenku sudah muncul di komputer ayahku."ucap Raito dan memang benar semua daftar korban KIRA muncul dikomputer Raito.

"Seperti yg sudah aku duga.
Aku bisa memakai DEATH NOTE ini."ucap Raito lagi

"Hasil eksperimen?"tanya Ryuk tak mengerti

"Aku tulis satu orang kabur lalu pergi ke toilet.
Seorang lagi ku tulis melukis gambar yg sama seperti yg aku gambar dalam DEATH NOTE. Lalu, seorang lagi ku tulis dia menulis sesuatu yg sama dengan yg ku tulis dalam DEATH NOTE.
Ketiga orang itu bertindak sesuai dengan yg aku tulis sebelum terkena ''Serangan Jantung''... Waktu kematian mereka sama semua, bukan?
Tapi, untuk tiga orang lainnya aku coba menulis kondisi kematian yg agak memaksa."jelas Raito

"...?Ryuk hanya diam

"Pertama, ''Mati di depan Menara Eiffel, Perancis, pada hari ini jam 6 sore''.
Secara logika, narapidana yg berada di penjara Jepang pada jam 5.30 sore mustahil bisa berada di Perancis pada jam 6 sore di hari yg sama. Makanya, itu tidak berhasil dan dia cuma terkena serangan jantung.
Berikutnya aku tulis ''menggambar wajah yg mirip dengan L di dinding penjara''.
Tapi tidak mungkin menggambar orang yg tidak dikenal.
Lalu yg terakhir, aku menyuruhnya menulis ''Aku tahu L sedang mencurigai Kepolisian Jepang''.
Aku pikir itu akan berhasil, tapi ternyata tidak mungkin orang itu bisa menulis informasi atau pemikiran yg sama sekali belum pernah didengarnya."jelas Raito

"Dengan kata lain, DEATH NOTE tidak bisa melakukan hal-hal yg tidak masuk akal.
Tapi, kalau masih sesuai dengan batas-batas kewajaran yg bisa dilakukan oleh manusia, aku bisa mengendalikan dan membunuh seperti yg ku inginkan."tambah Raito sambil memegang DEATH NOTE

"Yah, 6 orang ini cuma percobaan."ucap Raito

"...?"Ryuk masih diam tak mengerti

"Berikutnya, buat percobaan lagi."ucap Raito yg sekarang sedang melihat nama penjahat di komputernya

"Hasilnya akan kita ketahui di koran besok pagi.
L dan polisi tidak akan tahu kalau peristiwa ini ada hubungannya dengan KIRA."ucap Raito lagi sambil menuliskan nama penjahat di DEATH NOTE

"Lalu, L juga tidak akan tahu apa rencanaku sesungguhnya.
Detektif hebat itu pasti sibuk memecahkan teka-teki surat dan gambar yg ditinggalkan oleh korban...
Surat wasiat yg sama sekali tidak ada artinya."ucap Raito senang


Sementara di apartemennya seperti yg dikatakan Raito, L sibuk memecahkan teka-teki surat dan gambar yg ditinggalkan oleh korban.

"Kalau KIRA melakukan percobaan dengan memanfaatkan narapidana, kira-kira apa yg sedang direncanakannya...?
Kalau bergerak sekarang, ada kemungkinan perbuatan yg mencurigakan itu akan diketahui oleh FBI...
Tapi... Seandainya dia memang punya tujuan lain..
Gambar dan tulisan ini... Apakah merupakan suatu pesan..."pikir L yg sedang duduk di depan komputernya dan menganalisa isi surat wasiat

"Ha! I...Ini..."batin L yg sepertinya telah menemukan maksud dari isi surat wasiat itu


Esok harinya...
Di rumah Raito tepatnya di meja makan...

"Tumben hari sabtu bangun pagi, Raito?"sapa ibu Raito sambil membawakan sarapan pagi untuk Raito

"Hari ini ada rencana keluar. Makanya semalam tidur cepat."ucap Raito sembari duduk dan memakan sarapannya

Setelah menghabiskan sarapannya, Raito mengambil koran yg ada di atas meja dan menuju ke kamarnya..

KLIK…
Raito mengunci pintu kamarnya..

"Ada hasilnya?"tanya Ryuk penasaran

SRAKK…
Raito membuka korannya dan memperlihatkan pada Ryuk..

"Perampokan di Mini Market: Perampok ditusuk oleh karyawan Mini Market. Pelaku perampokan adalah buronan yg sudah lama dicari oleh polisi. Kamera toko merekam seluruh kejadian. Polisi memastikan pelayan mini market tersebut membela diri."

"DEATH NOTE memang hebat.
Bisa merealisasikan apa yg tertulis dengan cepat."kagum Raito sambil memegang DEATH NOTE di tangannya, dan tangan satunya memegang koran

SREK..
Raito menggeser kursinya ke belakang untuk duduk..

"Kalau hari ini aku diikuti juga...
Ah, pasti dia mengikutiku. Percuma kalau mengikutiku hanya pada hari biasa tapi tidak pada hari libur, kan.
Karena mereka pasti ingin melihat apakah aku bersalah atau tidak."pikir Raito sambil duduk dan mengambil bolpennya..

"Baiklah, sekarang saatnya.
Aku akan memanfaatkan pecandu narkotika yg merampok Bank semalam ini. Dia tidak sempat membawa hasil rampokannya, tapi membunuh karyawan Bank dan warga sipil..."ucap Raito sambil menuliskan nama Kiichiro Osoreda di DEATH NOTE

"Jam 9..."batin Raito yg melihat waktu dari handphone yg digenggamnya..

"Masih agak pagi, tapi tidak masalah.
Aku coba cari orang dulu.
TEK..."ucap Raito sambil membuka handphone'nya dan akan menghubungi seseorang

"Coba cari orang?"Ryuk tak mengerti

"Ya. Begini-begini, aku disukai banyak cewek lho, Ryuk."ucap Raito sambil menghubungi seseorang

Di tempat lain, di sebuah kamar terdengar handphone yg berbunyi..
Beberapa saat kemudian seorang wanita yg masih tidur dengan memakai selimut mengangkat handphone'nya yg berbunyi..

"Eh?! Raito?
Pa, pagi..."jawab wanita itu yg masih dengan posisi tidur


-Bersambung ke chapter 7-


sumber : http://mferz-fahrudinizer.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong jangan memberikan komentar yang menusuk di hati lalu tembus di jantung admin

Next Prev
▲Top▲