Beelzebub Chapter 5

| Selasa, 18 Juni 2013
Share on :
Oga membuka mata dan kemudian melihat ke depan.
Terlihat : Matahari, awan, burung-burung, dan air dalam jumlah yang banyak.

"Laut?" Oga sendiri tengah terbaring, tubuhnya berada di dalam air dan hanya kepalanya yang tampak.

"Apa ini mimpi? Ya, ini pasti mimpi ..." Pikirnya, akan tetapi ...

"..." Oga terbangun.

Pemandangan yang luar biasa, tragis, mustahil terlihat.
Oga hampir tenggelam, hanya kepalanya yang tampak.
Ternyata si bayi ngompol sangat banyak hingga air kencingnya memenuhi kamar Oga,
bahkan sampai keluar jendela.



"Apa ini?" Hanya itu yang bisa Oga katakan.

"Kau sudah bangun ya?" Hilda berdiri diluar jendela. Cuaca saat itu adalah hujan, jadi Hilda mengenakan payung yang biasa ia bawa.

"Pagi yang bagus ya, Tuan muda membebaskan dirinya dengan agung ..." Ucapnya.

"Membebaskan apaan?"

"Tenanglah, ini tidak jorok kok ...

Karena ini mengandung kekuatan suci iblis, ini adalah air kencing berkah ....

Setiap tahun, semua iblis di Dunia menanti musim kencing ...

Seluruh Kota akan tergenang dan setelah itu tanah akan subur ..."

"Emang gue pikirin!!" Bentak Oga.

"Ini adalah langkah awal kehancuran manusia ..

Fufufu ..."

"Jangan tertawa! Aku bisa mati gara-gara ini!!"

....................

"Ng?" Diluar, Furuichi yang tengah lewat melihat ke arah air terjun di jendela Rumah Oga dan kemudian masuk ke dalam rumah itu.

....................

"Dan, begitulah ..." Oga menjelaskan semuanya ke Furuichi, genangan air yang tadi bejibun tampak sudah menghilang.

"Aku dalam masalah lagi hingga akhirnya berkat ideku yang brilian, semuanya bisa tenang sekarang ..." Untuk mencegah si bayi ngompol lagi, Oga mengikat alat pembuangan si bayi, dengan benang jahit, haha, brilian.

"Biarpun sekarang bayi bl sepertinya bisa tahan, tapi kita sudah tidak punya waktu ...

Untung hari ini nggak ada orang di Rumah"

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

"Ayo berpikir"

"..." Mereka terdiam.

"Berpikir? Apa maksudmu ..."

"Jangan tanya!!" Bentak Oga ke Furuichi.

"kmmph, topik yang tidak berguna ...

Masalahnya adalah Kota mana yang akan tenggelam" Ucap Hilda.

"Hei kau, jangan bicara lagi, cepat lakukan sesuatu atau bersih-bersih"

"Umm, boleh ku katakan sesuatu?" Furuichi mengangkat tangan.

"Ya silakan!"

"Sudah ku bilang berkali-kali, tolong jangan bawa-bawa aku ..." Ucap Furuichi.

"Cuma kamu yang aku percaya, apa kamu punya ide bagus?" Tanya Oga.

"Tidak, aku cuma tak ingin terlibat lagi" Jawab Furuichi.

"Ayolah! Kalau tidak cepat-cepat, nanti dia bakal gak bisa tahan lagi ..." Ucap Oga sambil tersenyum aneh.

"Aku nggak bisa!! Dasar nyebelin!! Wajah murahan apa itu?"

"Bodoh kau!! Apa kau ingin Jepang tenggelam karena kencing hah?!!"

"Diam!! Kau kan Orang Tuanya, kenapa tidak kau saja yang tutup dia!!" Oga dan Furuichi saling bentak.

"..."

"Itu dia ...

Tolong jaga rumah!!" Oga menggendong si bayi dan buru-buru pergi.

"Oi tunggu! Apa maksudmu jaga rumah? Enak saja!"

....................

"Cih ..." Furuichi memegang jijik buku yang berserakan basah akibat air suci.

"Apa popok akan mempan? Dia terlalu bodoh ...

Ah, basah ..." Ucapnya.

"...

Apa kau akan membantu?" Tanya Hilda.

"Ya, sedikit ...

habis kami kan teman ..." Ucap Furuichi.

"Aku kelihatan keren kan?" Pikirnya.

"Dengar Hilda, besarnya Tugasmu membesarkan anak dengan pria bodoh itu mungkin sedikit ..."

"Tugas?

Jangan meremehkanku ..." Hilda menatap Furuichi dengan aura yang suram.

"Aku adalah pelayan Iblis, Iblis yang terlahir untuk melayani Tuannya ...

Dimana dan siapa yang akan dilayani sudah ditentukan sebelum lahir, apa kau mengerti?

Kalau tidak melayani tuan, keberadaanku sudah tidak berarti ...

Dan kau bilang itu tugas??

Huh, aku akan mengejarnya" Hilda meloncat terbang ke Luar Jendela.

Di Udara, Hilda yang memakai payung menggumam ..

"Ini adalah tanggung jawab yang besar, Oga ...

Hah, aku sampai bicara pada manusia tentang diriku, semuanya ini demi tuan muda, ya, semuanya kan ..."

....................

Flashback ke saat Petinggi Dewan Iblis menyerahkan tugas mengasuh bayi bl padanya ...

"Bagaimanapun juga, anakku adalah surga bagi iblis lain, bantulah dia, aku menunjukmu sebagai ibunya, aku mengharapkanmu ..." Ucap Petinggi Dewan Iblis yang berdiri membelakangi pembaca.

"Iya" Ucap Hilda.

"Apa aku yang seperti ini cocok?" Pikirnya.

....................

Hilda kini telah sampai di Supermarket tempat Oga dan bayi bl berada ...

"Hah? Apa begitu cara memakai popok?" Tatapannya suram ketika melihat Oga mengenakan popok bayi di kepala bayi bl.

"Tuan, ini masalah lho, tolong jangan begitu ..." Seorang pelayan mendatangi Oga yang sedang mengacak-acak barang.

"Eh? Oga-chan ya??" Ternyata pelayan itu adalah Natsume, lelaki mirip wanita anak buah Kanzaki.

"Oh, mau popok ya? tunggu sebentar, ku ambilkan ..." Natsume mendekati Oga dan kemudian berbisik :

"Karena kau sudah memperlihatkan hal yang menarik beberapa hari yang lalu, eh bukan, hal yang hebat padaku ...

Dan katanya Kanzaki butuh 1 bulan untuk sembuh, dengan begitu, mungkin ini artinya kamu telah mengalahkan salah satu dari Ishiyama Touhoushinki, kamu bakal sibuk ke depannya lho, hati-hati" Kemudian Natsume pergi.

Sementara itu di belakang Oga, ternyata Hilda tengah bersiap dengan senjata sejenis pedang yang ia keluarkan dari payungnya, bersiap untuk membunuh Oga karena ia berpikir ialah yang seharusnya menjaga bayi bl.

"Mati"

Drrrrrddd....

Tiba-tiba popok si bayi yng terpasang dengan benar bergetar, 1..2...3... dan

Bhwosssss!!!

Si bayi kencing dengan amat sangat derasnya hingga sukses merobek popok dan menjadi energi dorong yang membuatnya melesat.

"..." Hilda kaget.

Sett ...

"Ce-cepat ... ?" Hilda semakin kaget, dengan cepat Oga menangkap bayi itu dengan tangannya.

"Sial, bocor lagi ..." Umpat Oga santai.

"Oh, darimana saja kamu? telat tahu ...

Hmm, aku rasa popok nggak berguna, lakukan sesuatu, ini tugas seorang ibu kan?" Tanya Oga ke Hilda sementara Hilda hanya diam.

"Petinggi Dewan Iblis, Aku ..

Tidak bisa ...

Melampaui pria ini ...

Karena ...

Masih terlalu awal untuk mengambil kesimpulan ...

Mungkin" Pikirnya.

"Hei, apa yang kalian lakukan!!??"

"Air apa ini!!??"

"Sial!!" Para pelayan dan pemilik Toko tampak kesal Tokonya kebanjiran.

"Pegang tanganku, kita akan terbang ke Laut ..." Ucap Hilda sambil mengulurkan tangannya.

...................

"mm, kenapa tidak sejak awal kita kesini?"

"Diam atau kau akan jatuh ..."

Hilda dan Oga menaiki burung iblis Hilda sambil membuang air kencing si bayi ke Laut.

...................

Sementara itu di Rumah Oga ...

"Furuichi-kun ..."

"Apa ini ..." Kedua orang tua Oga telah pulang dan shock melihat Furuichi sedang merapikan rumah mereka yang basah.

Bersambung ke Beelzebub Chapter 6

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong jangan memberikan komentar yang menusuk di hati lalu tembus di jantung admin

Next Prev
▲Top▲