"Dia ada di atas kan? si Kanzaki itu ..." Oga tampak tak peduli dan terus berjalan.
"Sudahlah, jangan kahawatir ...
Sudah ku bilang kan? Aku kesana bukan untuk berantem" Lanjutnya.
"Tapi mesti begitu kan ...
Ini bagian awal dari Persiapan Perang" Pikir Furuichi.
"Halo... Apa yang namanya Kanzaki ada????" Oga telah berada di Kelas 3-A, kelas tempat Kanzaki cs berada.
"Aku Kanzaki, anak kelas 1 brengsek ..." Ucap kanzaki.
"Huaaa..." Oga dan si bayi mengeluarkan ekspresi yang aneh.
"..." Sejenak semua yang di dalam terdiam.
"Haha, dia bawa bayi?" Natsume tertawa kecil.
"Apa kau tak sadar? Kau bodoh ya?" Seseorang mendekati si bayi dan menatap ke arahnya.
"Aaaa" Bayi bl meraba muka pria tersebut.
"Katanya kami nggak ada urusan dengan lalat kecil, pergi sana" Ucap Oga ke pria itu sambil tersenyum.
"Aa..apa! Oke ... Coba saja!!!" Pria itu hendak menghantam wajah Oga.
"Tahan!!!" Shiroyama mencegahnya.
"Biar aku yang jadi lawannya ..." Lanjut Shiroyama percaya diri.
"S-Shiroyama-san!?"
Shiroyama dan Oga telah berhadap-hadapan ...
"Jadi kau yang bernama Oga itu ya? Ada urusan apa dengan Kanzaki?"
"..." Sejenak Oga berpikir :
"Hmm, gimana bilangnya ya ...
Aku nggak mungkin bilang kalau aku datang untuk menyerahkan anak ini, aku harus mendekati Kanzaki itu dulu, jadi ..."
"Furuichi ..."
"Ja-jangan aku, aah.. Apa boleh buat" Furuichi masuk ke dalam.
"Anu.. Maaf ...
Sebenarnya kami datang kesini untuk menjadi anak buah Kanzaki, anak ini bermulut besar" Furuichi merangkul Oga dan tersenyum ke arah Kanzaki.
"Haah!?" Oga terkejut.
"Sudah, ikuti saja ...
Kalau tidak, kita tak akan bisa bicara dengan mereka" Bisik Furuichi ke temannya itu.
"Jadi anak buah??" Tanya Shiroyama.
"Aa, benar!" Ucap Oga dengan senyum ala iblis.
"Mistasir!"
"Mista?"
"..." Lagi-lagi mereka semua terdiam.
"Apa yang harus kita lakukan?"
"Dia memang bisa menambah kekuatan kita, tapi apa kita boleh percaya padanya?"
"Khukhukhu, Menarik bukan?"
"Kanzaki-san!?"
"Kami menerima orang kuat dengan terbuka ..." Ucap Kanzaki.
"Tolong, Tunggu sebentar! Kedua orang ini kan ..."
"Kalau begitu buktikan, Shiroyama!" Kanzaki memotong kata-kata Shiroyama.
"Aku tak butuh orang yang bisa kalah darimu ..." Lanjutnya. Ini berarti, Kanzaki ingin melihat Shiroyama melawan Oga. Kanzaki tak akan menerima Oga jika ia dikalahkan oleh Shiroyama.
"Kalau aku bisa menang ...
Kalau aku mengalahkanmu, aku bisa mendapat kepercayaan?"
"Bicara apa kau hah? Orang sepertimu ingin mendekati Kanzaki-san? Aku sudah tak ingat berapa banyak orang yang telah ku hancurkan, sebentar lagi, kau juga akan ..."
Buukkk ...
Bahkan sebelum Shiroyama melanjutkan perkataannya, Oga membuat tubuhnya terhempas hanya dengan sekali pukulan.
"Shi-Shiroyama-san!!????"
"Tanpa ampun ..." Pikir Furuichi.
"Sekali tinju di leher, ia sudah tak bisa bangun lagi ..." Pikir Natsume.
"Hahahahaha!!" Kanzaki menepuk tangan.
"Bagus, bagus ...
Selamat datang di Kelas 3-A"
lanjutnya.
"Tunggu! Aku masih sanggup ..." Shiroyama mencoba untuk bangun.
"Aku masih belum kalah ..." Ucapnya.
JBUARGGGG!!!!
Kanzaki menendang kepala Shiroyama.
"Kukuku, tidak keren lho ...
Kamu sudah tidak berguna lagi, lenyaplah" Ucap Kanzaki.
Grebb ...
Shiroyama menggenggam kaki Kanzaki.
"Sebentar Kanzaki-san! Orang ini berbahaya! Tolong percaya padaku, Aku akan melakukan apapun untukmu ..."
"Bisa berdiri?"
"Tentu saja ..." Shiroyama berdiri.
"Baguslah kau bisa ...
kalau begitu,terbanglah keluar dari jendela itu" Kanzaki menunjuk ke Jendela.
"..." Shiroyama terdiam.
"Ayo, beri tepuk tangan ..."
Plok .. Plok ... Plokk ..
Orang-orang di sekitar Shiroyama memberinya semangat.
"Lho? Gimana sih? Semua sudah menyemangatimu, kamu mau berbohong ya Shiroyama? Ada apa? Oh, mungkin kau cuma bisa berdiri? Apa boleh buat ...
Oga, tugas pertamamu, lempar orang ini keluar ..."
Mendengar perintah Kanzaki, Oga tersenyum dan kemudian berkata :
"Selamat menikmati penerbanganmu ..."
JBUAGGGGKKKKK!!!!!!!!!
Oga meninju kepala Kanzaki hingga ia terlempar ke luar jendela.
"..." Lagi-lagi semuanya terdiam.
Di bawah :
"Apa? Ada yang jatuh!"
"Huwa, itu Kanzaki kan?"
"Masih hidup?"
"Dia nggak bernafas!"
"Cepat panggil Ambulan!!"
....................
"Lagi-lagi aku melakukannya ..." Pikir Oga menyesal.
"Dabuu!!!" Dalam kesunyian, hanya Raja Iblis yang bersorak gembira, suaranya menggema, terus, sampai ke langit yang tinggi.
Bersambung ke Beelzebub Chapter 5
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong jangan memberikan komentar yang menusuk di hati lalu tembus di jantung admin