Beelzebub Chapter 3

| Selasa, 18 Juni 2013
Share on :
"Oi, kamu dengar ga?" Tanya Hilda ke Oga dengan tatapan yang sinis.

"..." Oga membalas dengan tatapan yang sama dan kemudian berkata ...
"Iya, dengar kok. Kasih dia makan lima kali sehari kan?"

"Benar ..." Hilda mengeluarkan sekantung susu.

"Ini cuma untuk tiga kali makan, jangan sampai lupa ..." Jelasnya.

"Cih, apa itu susumu?"
"Ini susu bubuk khusus orang penting" Jelas Hilda lagi setelah sebelumnya menimpuk kepala Oga dengan Sepatu hak tingginya.



"Apa kau mau ke sekolah lagi? Kalau cuma setengah hari, ini sudah cukup ...

Lalu, apa aku perlu ikut?" Tanya Hilda.

"Bodoh, serahkan saja padaku" Ucap Oga dengan kepala yang masih berdarah.

"..." Mendengarnya, Hilda menjauh tanpa memberi susu yang ia bawa.

"Eh??"

"Uuuuu" Si bayi bersiap untuk menangis.

JBLARRRRRR!!!! Rumah Oga tersetrum.

....................

Setelahnya, di Sekolah ...

"Jadi ...

Aku sih nggak peduli. Tapi, apa kau baik-baik saja?" Tanya Furuichi sambil smsan.

"Apa aku terlihat baik-baik saja? Ini sudah keenam kalinya ..." Oga rebah di lantai, tubuhnya gosong akibat sengatan listrik.

"...

Haha ...

kalau bukan Oga, pasti sudah mati" Pikir Furuichi.

"Ini Gawat tau Furuichi, kalau begini terus, mimpiku bisa-bisa menjadi kenyataan ...

Mati ...

Aku akan mati ...

Aku harus melakukan sesuatu" Ucap Oga.

"Mimpi?"

"Ya ...

Sebuah bencana yang buruk ..."

"Apa kata Hilda?"

"Dia bilang aku harus berjuang agar mimpiku terwujud ..."

"Hmmm, apa ini sejenis takdir yang harus kau jalani?" Ucap Furuichi.

"Ng? Hahaha"

"Hahaha"

"HAHAHAHA" Mereka berempat tertawa lepas.

Berempat? Oga, Furuichi, Si bayi, dan ...

"Siapa kau!!????" Tanya Oga dan Furuichi ke bapak-bapak berkumis di sebelah mereka.

"Hahaha, Ini aku, ini aku ..."

"Aku nggak kenal!" Bentak Furuichi.

"Ah, jangan-jangan ..." Oga ingat wajahnya.

"Kamu kenal dia?"

"Yang waktu itu kan? Yang mengambang di Sungai ..."

"Tepat sekali, aku iblis yang bisa bertransfer secara Dimensi ...

Alaindelon" Pria bertubuh besar itu memperkenalkan diri.

"Pria badan besar ..."

"Yang terbelah dua itu!? Besar!!" Ucap Furouichi dengan tatapan kosong ditambah mulut yang terbuka lebar, bayangkan.

"Fufufu, kamu menarik ..

Makanya aku datang" Ucap pria bernama Alaindelon itu ke Oga.

"He, Transfer brengsek!!" Oga mencengkram mulut Alaindelon.

"Gara-gara kamu, tiba-tiba aku jadi ...

Kenapa kau masih hidup hah!!??" Umpatnya.

"Ya .. Ya ...

Ceritanya Panjang, bisakah kau dengar dulu? Boleh? Aku bukan cuma bisa membelah ..." Alaindelon mulai bercerita.

"Hah? Apa maksudmu?"

"Tuan muda adalah raja iblis, jadi dia cuma tertarik dengan orang kuat ..." Jelas Alaindelon membuat Oga tersipu.

"Hehe, aku kuat" Pikirnya.

"Lalu berhati busuk dan kejam, sombong, pria yang nggak berguna, dan kalau bisa yang brengsek" Lanjut Alaindelon membuat Oga terpukul.

"Itu memang kamu kan?" Ucap Furuichi.

"Ya, sambil kehilangan kesadaran di Sungai aku melihat kekuatanmu dan tawamu yang menyeramkan ...

Aku tahu lalu aku merasa kalau pria ini bisa ku titipkan Tuan Muda ...

Setelahnya, tenagaku habis dan aku tertidur"

"Aah, jadi itu awal ceritanya!" Oga tampak bingung.

"Kamu harus menerima ini semua" Pikir Furuichi.

"Tu-tunggu ... Apa itu artinya, bisa begini? Kalau ada orang yang lebih kuat dan lebih brengsek dariku, orang itu bisa menjadi orang tuanya?" Tanya Oga dengan sedikit harapan.

"Ng? Apa jadi orangtua Tuan muda itu nggak enak ya? Itu sebuah kebanggaan ..." Ucap Alaindelon.

"Sudah pasti tidak enak, bodoh ...

Oi, bagaimana?"

"Itu ...

Kalau orang seperti itu ada, mungkin bisa ..."

Mendengar jawaban Alaindelon, Oga tersenyum senang.

"Tidak, gak ada orang seperti itu, oi, ngaca dong" Ucap Furuichi.

"Fufufu ...

Bodoh kau Furuichi, apa kau lupa?"

"Hah?"

"Disini kan sekolah anak nakal, SMA Ishiyama kan?"

....................

Sementara itu di dalam gedung sekolah, tepatnya di sebuah gerbong kelas yang sangat berantakan, beberapa anak tampak tengah membicarakan masalah Oga.

"Hei, udah dengar belum?"

"Apa?"

"Itu tuh si Oga, dia mengalahkan dua bersaudara kelas dua itu!"

"Hah, serius?"

"Dalam sekejap lagi ..."

"Keempat-empatnya?"

"Kalau begitu, artinya sekarang seluruh sekolah di bawah Kontrol Oga"

"Tidak, yang terlibat cuma anak kelas dua ..."

"Tapi kalau begini, anak kelas tiga juga akan bergerak kan?"

"O-Oi ..."

"..."

"..." Tiba-tiba saja obrolan mereka terhenti saat sebuah kelompok melintas di depan mereka, kelompok yang mengerikan. Inikah anak kelas tiga?

Setelah cukup jauh, mereka kembali berbisik-bisik.

"Ke-kelas tiga, Kanzaki!!"

"Sekatang, dialah orang yang menguasai seluruh Ishiyama ..."

"Kenapa dia ada di Gedung kelas satu dan dua?"

"Sudah pasti kan, untuk menantang Oga"

"Stttt, nanti kedengaran!!"

"..." Shiroyama, orang bertubuh besar, berkuncir dua serta dua bekas tebasan terlihat di pipinya mengamati apa yang orang-orang tadi bicarakan.

"Apa nggak apa-apa, Kanzaki-san?" Tanyanya ke sang pemimpin.

"Hah? Apa boleh buat ...

Mereka cuma punya ini, Yougrcchi ...

Kalau mau minum saja" Kanzaki melempar minuman kotak yang entah sejak kapan berhasil ia ambil dari orang-orang tadi ke Shiroyama.

"Bukan, bukan begitu maksudku ...

Rasanya sampah yang bernama Oga itu kelihatan kuat. Karena itu, siapa yang terkuat di Sekolah ini sudah menjadi pertanyaan seluruh sekolah" Ucap Shiroyama.

"Ya, aku juga dengar katanya tanpa meyentuh lawannya dia menang"

"Bagaimana bisa?"

"Tenaga dalam?" Tambah dua lagi anggota Kanzaki.

"Menurutku kita harus segera melenyapkannya ..."

"Shiroyama ..."

"Ng?" Shiroyama melihat ke minuman kotak yang hendak jatuh ke arahnya.

JBUAKKKK!!!

Belum sampai minuman itu di genggaman Shiroyama, Kanzaki menendang kepala Shiroyama dengan sangat cepat hingga membuat tubuh besarnya roboh.

"Kamu kira, aku akan kalah dari si brengsek kelas satu?" Ucap Kanzaki dengan tatapan mata yang dingin, tenang dan menyeramkan.

"Si-si besar Shiroyama ..

Ambruk ..." Orang-orang tadi derdiam tak percaya.

"Benara Shiro-chan ..." Ucap lelaki berambut panjang yang sejak tadi berada di sebelahnya.

"Kau salah jika berpikir Kanzaki akan kalah, itu mustahil ..." Ucap Lelaki mirip perempuan bernama Natsume itu.

"Natsume?"

"Sejak awal, tidak ada yang berani menantang dia ..." Lanjutnya.

"I-iya Shiroyama, tidak ada yang tidak tahu kekuatan Kanzaki-san"

"Iya, iya ..."

"Dia cuma Rookie yang menang gampang" Lanjut yang lainnya.

"Kalian juga, kalau ingin berantem, kemarilah ..." Kanzaki memberi salam jari tengah ke dua anggotanya yang sempat menambahi kata-kata Shiroyama tadi.

Pyankkkkk!!!!!

"Uaaa!!!!!!" Kemudian tanpa basi Kanzaki melempar mereka berdua ke luar jendela. Sebagai catatan, mereka sedang berada di Lantai tiga.

"Ayo ..." Ucap Kanzaki dan mereka kembali berjalan.

"Ah, dia melakukannya lagi ..." Ucap Natsume.

"Kalau memusuhi Kanzaki-kun, itu berarti memusuhi semua anak kelas tiga, hanya orang bodoh yang akan melakukannya ...

Oh ya, sebaiknya kamu membeli Yogurcchi yang lain" Ucap Natsume ke Shiroyama.

....................

Tak lama setelahnya, di Kelas 3-A

"Apa Kanzaki-kun aaadaaaaa?????" Oga bersama bayi beelzebub datang sambil tersenyum.

"Dia-dia kan!?"

"Serius!?"

"Dia beneran datang!?"

"Itu aku, mau apa?" Kanzaki menanggapinya.

Bersambung ke Beelzebub Chapter 4

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong jangan memberikan komentar yang menusuk di hati lalu tembus di jantung admin

Next Prev
▲Top▲