Beelzebub Chapter 14

| Sabtu, 22 Juni 2013
Share on :
Kunieda mengarahkan pedang kayunya ke depan tubuh Oga.

Oga hanya diam sementara bayi be-el merangkak di atas rambutnya.

"Oo, jadi ini Ratu Kunieda Aoi itu ..." Furuichi menatap ke wajah Aoi dan kemudian ke arah bajunya yang terbuka dengan hanya sesuatu mirip perban menutupi dadanya.

"Bagus! Badannya kelihatan" Pikir Furuichi senang.



"Hei!!" Seorang siswa memberi kabar ke siswa lainnya.

"Oga yang bawa bayi dan Ratu Kunieda bertemu!!!" Jelasnya.

"Serius??? Mana yang akan menang ya ..."

....................

Kinieda dan Oga masih tetap pada posisi semula, Oga terdiam sementara Kunieda mengarahkan pedang kayu padanya, mereka saling berpandangan.

"Kamu Oga Tatsumi?"

"Ya, kenapa?" Sepertinya oga tak mengenali Aoi.

"??

Padahal kami sempat bertemu di Taman ...

Apa yang harus kulakukan?

Untung saja kelihatannya ia belum menyadari siapa aku sebenarnya, kalau begitu, aku akan bersikap seolah-olah baru pertama bertemu" Pikir Aoi

"!!!" Si bayi menatap tajam ke arahnya.

"Dia sadar!? Mata itu ...

Apa anak itu sadar!??" Pikir Aoi lagi.

"Fuuu ..." Tatapan si bayi kembali normal.

"Aaah, cuman perasaanku saja ternyata ..."

"!!!!!" Tatapan si bayi kembali sangar.

"Mana yang benar sih!?????"

"Oga!!!!" Furuichi ingin mengatakan sesuatu.

"Apa lagi??" Pikir Aoi.

"Apa?"

"Hebat ...

Cewek di belakangnya juga bukan wanita sembarangan ..."

"Apa aku boleh pulang sekarang?"

"Apa yang kau katakan!? Ratu sendiri yang ingin bicara woi!!!"

"Bukannya dia cuman ngajak berantem?" Ucap Oga santai.

"..." para cewek terdiam.

"Jadi, dia anak SMA ya? yang lebih penting, apa itu anaknya? Kenapa dia sampai membawanya ke sekolah segala? Apa dia benar-benar orang jahat?" Dalam hati Aoi bertanya-tanya.

"Oi...Oi, kenapa diam saja?" Para siswa yang sejak tadi berada dalam kelas tak sabar menunggu mereka bertarung.

"Apa mereka nggak mau berantem?"

"Aaah membosankan"

"Mau kabur ya?"

"Kunieda cuman bisa begitu saja ya?"

"Kak?"

Blessshhhhh ...

Aoi menebaskan pedangnya hingga jendela di sebelah terbelah.

Melihatnya, sesaat semua orang terdiam.

"Letakan bayi itu, kamu nggak akan bisa berantem kalau begitu kan?" Aoi tampak sudah bersiap.

"Hei, sejak kapan pedang kayu bisa memotong? Hebat ..." Furuichi terlihat kagum.

"Ayo, akan kulakukan sambil membawanya" Ucap Oga memasang kuda-kuda.

"Oga?"

"Dasar sampah, apa kau ingin menjadikan bayi itu sebagai pelidung?? Atau mungkin ..."

Betss, Aoi menghilang.

"Kau meremehkanku!???"

Jlebbb!!!

Aoi menusuk tubuh Oga. Bukan, Oga berhasil menghindari tusukannya.

"Dihindari??? Nggak mungkin, hanya dengan sekilas ...."

"Ga jelek juga" Ucap Nene yang sedang menonton.

"Tapi sudah berakhir" Tambah Chiaki.

"Ya, akhirnya keluar juga ..."

"Shingetsuryuu Battoujutsu Nishiki!!!

Hyakka Midare Sakura!!!!!!!"

Aoi menebas Oga dengan teknik tebasan yang bergelombang.

"Huaaaaaaaaaaaaa"

Tembok di belakang Oga sampai hancur karenanya.

"Cih, sial ...

Dia menghindar tanpa cacat" Pikir Aoi.

"Serammm, apa wanita ini Hilda!??" Oga memang menghindar dengan mudah.

"!!!!" Kedua rekan Aoi sangat kaget melihatnya.

"Aaaa!!!" si bayi mengarahkan tangan ke Aoi.

"Oh? jadi kau menyukainya ya? oke oke ...

Aku senang kau cewek ..." Perlahan Oga bergerak menuju tempat Aoi.

"Eh!?" Oga menekan pundak Aoi dengan kedua tangannya.

"Ce-cepat dan kuat ...

Kekuatan ini ...

Gawat, aku kalah"

"Kak!!!!"

Aoi memejamkan mata.

"Tolong, jadilah ibu dari anak ini"

"Ah?"

Bersambung ke Beelzebub Chapter 15

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong jangan memberikan komentar yang menusuk di hati lalu tembus di jantung admin

Next Prev
▲Top▲