Hari yang cerah di SMA Ishiyama, Sekolah dengan tingkat kebrutalan 120% ...
"Ratu?" Oga bertanya.
"Ya, aku dengar, katanya Ratu Ishiyama sudah kembali ...
Dan mereka bilang, ratu itu cakep banget lho ..." Jelas Furuichi ke Oga.
"Dan lagi, dia itu punya bawahan semua cewek di sekolah kita ..." Lanjutnya.
"Hmm, Ratu ya ..." Oga tak banyak berkomentar.
Sementara di sebuah rumah sakit, dua orang tengah berbaring ...
Dan di tengah-tengah dua ranjang tempat mereka tiduran, terdapat keranjang yang berisi buah-buahan ...
Hap ...
Dengan hanya menggunakan satu tangan, mereka mencoba untuk mengambil. Namun bukannya buah, mereka malah memegang tangan satu sama lain ...
Siapa? Ternyata mereka berdua tak lain adalah Kanzaki dan Himekawa ...
"Oi, cepat singkirkan tangan dan keempat matamu" Umpat Kanzaki.
"Haa? Kenapa kamu pelit banget?
Aku kan cuma mau pisang, boleh kan?"
"Nggak boleh, dasar Kepala tebal"
"Haah? Bukannya sombong, coba kau lihat, rambutku bagus kan?
Maksudku aku tetap menjaga rambutku agar seperi itu di RS ..." Ucap Himekawa dan pada ujung-ujungnya ia melakukan kebiasaannya :
"Berapa?" Himekawa menawar dengan uang.
"Hah??"
"Aku tanya, berapa harga yang harus kubayar agar kau memberikan pisang itu?"
"Tiga juta yen ..." Jawab Kanzaki santai.
"Apa!? Kemahalan! Dasar penipu!" Bentak Himekawa.
"Ayolah! Putra Presiden perusahaan besar sepertimu tak boleh pelit!" Rayu Kanzaki.
"Oi, ngomong-ngomong kenapa kita berada di RS dan Rumah Sakit yang sama!????" Mereka tak mengerti.
Sementara itu, Natsume dan Shiroyama tampak berkunjung dan melihat mereka berantem saling lempar buah-buahan.
"Duuh"
"Ckckck" Komentar mereka.
Beberapa saat kemudian, Natsume mendamaikan mereka, memberi mereka masing-masing satu pisang dan kemudian menjelaskan sesuatu ...
"Kunieda?" Kanzaki melahap gigitan pisang.
"Dia sudah pulang ya?" Begitu pula dengan Himekawa.
"Ya ...
Kemarin dia selesai menaklukan Utara kantou" Jelas Shiroyama yang juga sedang makan pisang.
"Hmmm, kekuasaannya jadi semakin bertambah" Natsume hanya duduk tak makan apa-apa.
"Hmm, grupnya cewek semua kan?"
"Yaah, Ishiyama tak akan takluk hanya dengan kumpulan cewek ..."
"Tidak" Ucap Natsume.
"Aku rasa grup Kunieda termasuk grup yang keras ...
Dia juga kuat dan populer ...
Dan kharismanya itu lho,
Dia bisa menaklukan cewek Ishiyama hanya dalam satu tahun ..." Lanjutnya.
"Kukuku, benar ...
Kalau kau berantem dengannya, kau bakal kalah" Tambah Himekawa.
"Hah? Kamu sendiri juga pernah dikalahkan kan?
Jangan kira aku nggak tahu" Balas Kanzaki.
"Waah, aku ini nggak mungkin mukul cewek, jadi .."
"Aah, bukannya kau ingin memukulnya namun tetap saja kalah?"
"Hah??"
"Apa ada masalah?
Kalau begitu ayo kita selesaikan" Kanzaki dan Himekawa memasang tampak siap berantem.
"Yaah, dan sepertinya Toujou sudah tidak tertarik lagi dengan Ishiyama,
kalau begini terus, sepertinya kita hanya bisa mengharapkan Tatsumi Oga ..." Jelas Natsume dan kemudian pergi.
"Enak saja!!! Emang kita bakalan membiarkan anak kelas satu itu seenaknya saja!???"
"Aku akan sehat dalam tiga hari!!!"
"Oi, kalian berdua jangan berantem lagi!" Teriak suster yang baru datang.
"Hehe, senangnya ..." Setelah mendengar Kanzaki dan Himekawa kembali semangat, Natsume tersenyum lega.
....................
Di SMA Ishiyama, Oga dan Furuichi ...
"Eh?"
"Jangan cuman eh!"
"I-iya .. Eh?
Apa?"
"Seperti yang ku bilang tadi, ayo kita pergi melihat Ratu!!"
"Ahhh ..."
"Apa kau lagi nggak mood!??
Baiklah Oga, apa kamu nggak mengerti betapa seriusnya kasus ini!??
Lihat di sekeliling kita!
Cewek cewek cewek,
Ada banyak cewek di SMA Ishiyama!!!" Benar, setelah kembalinya Ratu Kunieda, banyak siswi berkeliaran di sekolah.
"Yaiyalah, kan ini sekolah campuran" Ucap Oga santai.
"Nggak ada yang tau sebelumnya! Hingga sekarang, pembaca mengira Ishiyama isinya Cowok semua!! Ini diskusi serius!!!" (?)
"Dingin ... Dingin ....
Menghabiskan masa SMA dengan anak-anak nakal sangat tidak menyenangkan ...
Bukankah bagus kalau jatuh cinta???"
"Diam, walau cewek, tetap saja nakal" Ucap Oga.
"Tidak!!
Menurut yang kudengar,
mereka itu cewek biasa!!!
Setidaknya hampir semua kecuali Kunieda" Ucap Furuichi sambil menarik rambut Oga.
"Oi, jangan tarik rambutku!!!"
"Kuniedalah yang melindungi cewek-cewek dari tangan pria brengsek!
Makanya dipanggil Ratu! Kita harus melihatnya!!!" Ujar Furoichi.
"Nanti kamu dipukul lho"
....................
Sementara itu di suatu lorong kelas, para siswa menatap ke arah Kunieda dan kelompoknya yang lewat.
"Kunieda ..."
"Itu sang Ratu kan?"
"Cakepnya ..."
"Hehehe, kemari donk cewek ..." Goda mereka.
Kunieda saat itu tengah lewat bersama dengan dua orang teman yang berada di sebelahnya.
"Cih, cecunguk busuk lagi, mereka jadi bebas gara-gara Kanzaki dan Himekawa nggak ada" Ucap Oomori Nene, salah satu rekan Kunieda, kelas 2 sambil terus berjalan.
"..." Yang satunya, Tanimura Chiaki, kelas 1, hanya diam.
"Kak Aoi, ayo kita binasakan mereka!
Apa kita akan membiarkan mereka begitu saja??"
"Biarkan saja, mereka nggak akan macam-macam" Ucap Kunieda Aoi sambil terus berjalan.
"Eh? Oi, lihat ..." Dua orang pria menatap ke Rok mini yang dikenangan Chiaki, kemudian, sebuah ide melesat di otak mereka.
"Uaaa, aku terpeleset!!" Salah satu dari mereka sengaja meluncur di lantai untuk melihat apa yang ada di balik Rok itu. Apa yang mereka lihat?
"Pi-pistol Remodifikasi??" Chiaki menaruh pistol di pahanya.
Dorrrrr!!!!
Tanpa banyak bicara ia menembak, beberapa cm di sebelah kepala siswa nakal itu.
Dorr Dorr Dorr!!! Ia terus menembak sementara si siswa berguling-guling.
"Cukup Chiaki, nanti dia bisa mati" Cegat Aoi.
"Kukuku, seperti biasa kau terlihat kuat Aoi-chan" Seorang pria berambut panjang menghampiri mereka.
"Yo, selamat malam" Sapanya, Shimokawa si Good Night. Julukan itu diberi karena kebiasaannya menyapa dengan ucapan selamat malam, walaupun masih pagi.
"Ah, si bego datang" Pikir Aoi.
"Oia, apa kau sudah mempertimbangkannya?"
"Hah? Apa maksudmu?" Aoi tak mengerti.
"Masa lupa? Kau janji kan,
kalau aku menang darimu,
kau akan mejadi pacarku, hehe"
"Aah? Emangnya aku pernah ..
Okelah" Aoi menerima tantangannya.
"Tunggu kak ...
Lawan aku dulu" Nene mencegat Aoi dan memilih untuk maju.
"Nene?"
"Ah? Baiklah, tapi, aku nggak mau pacaran denganmu"
"Tenang saja, kau tak mungkin menang" Ucap Nene percaya diri.
"Hentikan Nene, hen ..." Aoi mencoba mencegah namun Nene terlanjur siap.
"Ayo ...
Akan ku buat kau tertidur hanya dalam 5 detik, Selamat malam ..." Nene bersiap.
"Wah wah, aku akan menikmatinya juga"
"Hentikan!!!!!!" Aoi menebaskan pedang kayu di tengah-tengah mereka.
"Aku bilang hentikan" Kaca di depan Aoi sampai terpotong hanya karena hembusan angin dari tebasan pedang kayu Kunieda.
"Yaa, hanya dengan pedang kayu, ooh" Chiaki terkagum-kagum.
"Baiklah, ayo kita mulai ..." Aoi sendiri yang akan melawan.
"Eh, la-lain kali saja ya ...
G'night" musuhnya malah kabur.
"Hebat ..."
"Ratu, dia memang ahlinya" Para siswa juga terkagum-kagum.
"Yaah, walaupun aku menang melawannya,
tak ada gunanya, karena lawan kita yang sesungguhnya cuman satu, Oga Tatsumi!
Waktu kita nggak ada, Sekolah terlibat dalam 13 masalah dan banyak yang masuk rumah sakit, kalau begini terus, Ishiyama akan hancur!!" Aoi memberi pidato.
"Dia datang" Chiaki menunjuk ke Oga yang lewat.
"Eh? Fufufu, setelah Kanzaki dan Himekawa,
jadi aku yang berikutnya ya ..."
"Jangan meremehkanku!! Siapkan dirimu! Keinginan Setanmu akan berakhir!!!!
Eh?????" Kunieda baru sadar kalau Oga itu ternyata pemuda yang ia temui di Taman beberapa hari yang lalu.
Bersambung ke Beelzebub Chapter 14
Sumber : http://www.beelzeta.com
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong jangan memberikan komentar yang menusuk di hati lalu tembus di jantung admin