Beelzebub Chapter 1

| Senin, 17 Juni 2013
Share on :

Beelzebub Chapter 1

"Pada zaman dahulu dahulu dahulu kala, di suatu tempat, tersebutlah seorang cowok ganteng, Keren, Populer, Dihormati, Sangat dihormati, anak muda, Seperti Malaikat" Seorang Pemuda bernama Oga Tatsumi bercerita tentang dirinya pada salah seorang temannya yang bernama Furuichi.



"Sebentar, sebentar!" Furuichi memotong cerita tadi.
"Apanya yang seperti malaikat dan populer?? dari tingkahmu saja sudah kelihatan kalau kau itu lebih mirip seorang preman!" Ucapnya.

"Bodoh Kau bodoh Furuichi! Ibumu gembrot" Ucap ketus Oga Tatsumi.

"Jangan hina ibuku!"

"Hm, kamu berpikir begitu? memangnya aku sekejam itu ya?" Oga bertanya.
"Iya ..." Jawab Furuichi simple.

"Oh Ya!!!!!!!!???? Itu berarti kau mau mendengar lanjutan ceritaku kak!!!???" Oga berteriak sambil mencengkram erat leher Furuichi.

"Tidak! Tidak! Aku menyerah!!" Ucap Furuichi pasrah sementara Oga melanjutkan ceritanya.

"Orang-orang yang mencoba untuk menyerang si malaikat baik hati bersujud meminta ampun, Pemuda baik hati itupun bergegas ke Sungai dan mencuci salah satu dari mereka.

Dari kejauhan, munculah seorang pria berbadan besar mengambang di atas sungai dengan sebuah anak panah menancap di dada kanannya"

"Sudah! Hentikan!!!! Cerita mustahil macam apa itu!? Dapet darimana!?? Lalu, siapa itu pria berbadan besar??" Potong Furuichi.

"Dia hanyut dan mengambang. ya, begitulah ..." Jawab Oga santai sambil meneguk secangkir teh hangat.

"Gak mungkin mengambang kan!!!!???" Protes Furuichi.

"Tidak ... itu benar, aku sendiri juga terkejut"

"Hmm, biarkan aku berpikir sebentar" Furuichi mencoba mencari penjelasan ilmiah dari cerita temannya itu.

"Pria ... Sungai ... Tunawisma ... ya, pasti ada tunawisma tidur di bawah jembatan, terkena panah dan lalu terhanyut oleh aliran sungai ... Yah, pasti begitu" Pikir Furuichi.

Setelah itu, Ogapun kembali menceritakan cerita tak masuk akalnya.

"Lalu, anak muda yang baik hati itu langsung menolong si pria yang tidak ia kenal itu ...

Kemudian ...

Tubuhnya terbelah dua dan munculah seorang bayi laki-laki" Cerita Oga semakin ngawur.

"Tidak mungkin!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" Teriak Furuichi.

"Anak muda itu kemudian berkata ...

Wah, bayi yang manis ...."

"Hentikan! Hentikan!!!! Itu mustahil!!! Jangan buat bingung pembaca dong!!!!" Teriak Furuichi dan kemudian bergegas pergi.

"Haah, salahku sendiri mau mendengar ceritamu dengan serius ... menghabiskan waktu saja"

"Oi, ceritanya belum selesai ..."

"Aku nggak peduli!!! Aku mau pergi kencan dulu, cepat minum tehmu!" Bentak Furuichi.

"Diam dulu, ini bagian terpentingnya ..."

"Aku nggak ada waktu! kalau mau lanjut, bawa dulu bayinya ke sini! Buktikan!!" Tantang Furuichi.

"Boleh ya?"

"Tentu saja!"

"Taaaaaaaaaa ............................" Sebuah Bayipun muncul.

"Seharusnya aku perlihatkan sejak tadi" Ucap Oga.

"..." Furuichi tak mampu berkata apa-apa.

"Taaaaaa ............."

"Sesuai janjimu,kita lanjutkan ceritanya ...

Anak muda itu terkejut"

"Hentikan!!!!!!!! Kau membuatku muak!!!!!" Bentak Furuichi.

Sementara itu di atas langit ...

"Begitu ya ...

Di sekitar sini?? Cari yang benar ..." Seorang wanita berdiri di atas seekor burung, sepertinya ia sedang mencari sesuatu.

Kembali ke cerita ...

"Anak muda yang baik hati itu terkejut ..."

"Ya! Lalu apa yang terjadi???"

"Anak muda yang baik hati itu bingung antara harus berkelahi, berlari, menangis, atau membunuhnya"

"Hei! Membunuh itu dilarang!!!"

"Tenang ... Ya, akhirnya aku memilih untuk tenang ...

Aku harus bertindak dewasa"

"Apa yang kau lakukan setelahnya?" Tanya Furuichi.

"Pemuda baik hati itu berkata pada si bayi ...

Hahaha!!!! Kamu akan kujadikan boneka pel!!!!

Bayi itupun tertarik padanya ..." Jelas Oga.

"Tertarik?" Tanya seseorang yang tiba-tiba saja masuk lewat jendela.

"Hmmm, Apa kau gak salah?" Ucap orang yang ternyata adalah wanita yang tadi di atas Burung.

"Memangnya tuan muda bisa tertarik sama orang sepertimu?? mati saja kau bangsat"

Sejenak semuanya terdiam.

"Uaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!" Furuichi berteriak Histeris.

"Siapa? Apa?" Pikirnya.

"Heh! Kamu siapa??? Siapa yang bangsat!?? Tiba-tiba muncul orang gila ya!!???? Ayo turun!! Lepaskan alas kakimu!!!!" Bentak Oga.

"Kenapa dia yang marah? Ini kan rumahku" Pikir Furuichi,

"Hmmmmp ..." Perlahan wanita tadi menghampiri si bayi.

"Nah, tuan muda ...

Ayo kita pergi, Hilda datang menjemputmu ..." Ucap Wanita bernama Hilda itu ke si Bayi yang dipanggilnya Tuan Muda.

"Thaaaaaaaaaaa, Gak........" Tolak si Bayi dan malah memilih si Oga.

"Fufufu, dia benci kamu ..." Ucap Oga ke Hilda dengan wajah yang menyeramkan.

"Anu tuan muda, ayo kita pergi!" Hilda mencoba untuk menarik si Bayi.

"Tuan Muda!!!!" Hilda menarik kencang si bayi, namun tangan bayi itu mencengkram baju Oga dengan erat.

"Haaha, kau kalah" Ucap Oga.

"Oi Oga, orang ini datang untuk menjemputnya ... lepaskan saja" Saran Furuichi.

"Kalau gak mau lepas ...." Hilda terus berusaha.

"Daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!" Si Bayi mengeluarkan sengatan listrik yang membuat Hilda tersetrum.

Oga dan Furuichi sangat kaget melihatnya.

Beberapa saat kemudian, Hildapun menjelaskan semuanya secara baik-baik.

"Aku minta maaf, aku adalah seorang pengasuh iblis, namaku Hildegarda"

"Iblis??" Oga dan Furuichi membayangkan hal yang aneh-aneh.

"... Dan, Bayi itu adalah orang yang akan menjadi raja iblis ...

Namanya Kaiser De Emperana Beelzebub Keempat ...

Dengan kata lain, bayi ini adalah raja Iblis"

" ... " Oga dan Furuichi terdiam tak percaya.

"Heh, Cerita Oga kalah ..." Pikir Furuichi.

"Uhm, anu ... Hilda ...

Kami mengerti ceritamu" Ucap Furuichi berpura-pura, sebenarnya ia hanya ingin menghindar.

"Bagaimana kalau kita akhiri saja masalah ini?" Sarannya.

"Tidak ...

Itu mustahill ...

Kenapa? Itu karena kamu telah terpiilih, sebagai orang tua Demon King" Jelas Hilda menunjuk ke arah Oga.

"Oga, kuserahkan semuanya padamu ya" Ucap Furuichi sambil tersenyum.

"Woi!! Kamu gak kabur kan!!??" Bentak Oga.

"Ya! atau, kamu yang pulang ...

Aku kan emang gak ada hubungannya dengan semua ini" Ucap Furuichi.

"Aaah, Jangan bercanda!!!" Bentak Oga ke Hilda.

"Apanya yang Orang tua Demon King!!??? Hanya karena anak ini suka padaku, jangan libatkan aku! emang gue pikirin!! Aku nggak bakal melakukannya!!!"

"Jadi maksudnya kau menolak ya? Kalau begitu aku senang ...

Mati saja kalian" Hilda Menyiapkan sebuah Payung.

DUUUUUAAARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!!!!

Sebagian rumah Furuichi meledak, tapi untung saja ia dan Oga berhasil kabur dan kini mereka berlari.

"Kyaaaaaaaaaaaaa" Furuichi menangisi rumahnya.

"Oga!!! Kau harus membayar semua ini!! Harus!!!"

"Tenang saja Furuichi ..."

"Kamu itu yang seharusnya tenang!!! Oh ya, kenapa bayi itu kau bawa!!!!????? Ayo lepaskan!!" Teriak Furuichi sambil terus berlari, berlari dari kejaran Hilda.

"Susah! Gak mau lepas!" Oga menarik-narik si bayi.

"Menyerah Saja" Hilda telah berada di depan mereka. berdiri di atas iang listrik.

"Apa kalian pikir bisa lari dari iblis?"

"Celana dalammu kelihatan" Teriak Furuichi, diam sejenak dan kembali berlari.

"Baiklah ... Ak-Baba!!!" Hilda memanggil burung kendaraannya.

"Gueeeeeeee" Si burung datang entah dari mana, menghadang Oga dan Furuichi.

"I, Iblis suaranya Gugugu?"

JBUAAAAKKKKKKKK

Oga menendang tepat di kepala si burung.

"Oaaaaaaaaa"' Si burung rebah.

"Selalu saja, tanpa pikir panjang"

Furuichi bengong meratapi nasib si burung.

"Apa yang kau lakukan?? Ayo cepat pergi!!!" Ajak Oga yang terus berlari.

"Saat kau melakukan hal seperti itu, jujur saja aku sangat mengharapkanmu"

"Diam! Siapa cepat ia menang!" Oga dan Furuichi terus berlari hingga pada akhirnya mereka sampai di sebuah tempat yang cukup ramai.

"Hei, bukankah itu si kejam Oga?"

"Benar ..."

"Serius? Anak Ishi itu??"

"Kenapa ia bisa ada di sini?"

"Kelihatannya dia panik?" Ucap orang-orang di sana.

"Apa kau mau melarikan diri terus?" Hilda masih mengikuti, ia menodongkan sebuah pedang tepat di pipi Oga.

"Kamu ... Dari awal kau sudah merencanakannya bukan?" Tanya Oga.

" ... Iblis selalu menepati janjinya, jadi aku senang karena kau menolaknya" Hilda mengiris sedikit pipi Oga dengan pedangnya hingga setetes darah menetes ke pipi si Bayi.

"Oi, lihat si anak setan itu!"

"Dia terpojok?"

"Benaran?"

"Wah, kesempatan nih! wha.." Ucap orang-orang tadi lagi.

"Hikssss" Si bayi menangis

"Tuan muda??"

"Haha, kita beruntung!!"

"Ikuti cewek itu!"

"Dengan begini, kita akan melegenda!!" Orang-orang tadi berlari mendekati Oga.

"Hiks ..." Si bayi kembali menangis. perlahan aliran listrik keluar dari tubuhnya.

"Heh?"

"Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" Si bayi kembali mengeluarkan sengatan listrik yang membuat orang-orang terpental.

"Waaaaaaaaaaaa" Si bayi terus menangis. radius sengatan listriknyapun terus meningkat.

"Apa?? Tangisan yang menyeramkan!!" Pikir Furuichi.

"Tu ... Tuan muda??"

"Jangan membuat masalah dengan dada!"

"Dada??" Furoichi tak mengerti.

"Uaa!!!!!!!!!!!!!!" Hilda kembali terpental oleh sengatan listrik si bayi.

"Ini .. Level kekuatannya terlalu berbeda" Pikir Furoichi.

"Oh ya, bagaimana keadaan Oga?? Kemungkinan terburuk dia pasti mati!!???" Pikirnya lagi.

"Oi, itu apa ya?"

"Apa? Mana?"

"Listrik??" Ucap orang-orang yang baru saja lewat.

"Oi kamu! Lakukan sesuatu dong!! kalau begini terus, akibatnya akan buruk!" Bentak Furoichi ke Hilda.

"Itu mustahil ... Setiap kali dia menangis, tidak ada yang bisa menghentikannya ...

"A, apa?? Jadi ... Apa yang harus kita lakukan??

"Tidak ... Tidak ada ...

Tingkat tangisan ini, hanya dewan iblis yang bisa menghentikannya ..." Jelas Hilda dengan raut Pesimis.

Tep ...

Tiba-tiba sebuah tangan merangkul kepala si bayi.

"Anak laki-laki nggak boleh cengeng ..." Ucap pemuda yang tidak lain adalah Oga.

"Kamu akan baik-baik saja ..." Lanjut Oga membuat si bayi tenang dan kemudian menjauh.

"Aku keren ..." Pikir Oga.

"Di, Dia ...

Berhenti? Berhenti di tingkat yang tak mungkin kutangani?" Hilda terlihat kaget.

"Tidak, aku tak perlu terkejut ...

Sejak awal orang yang menjadi orang tua iblis mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan dan mengatasi kekuatan iblis ...

Artinya seberapapun kekuatan yang keluar, tidak diragukan lagi ...

Laki-laki ini memang cocok sebagai orang tuanya!!" Lanjutnya dalam hati.

"Aaaaa!!!" Si bayi berteriak memanggil Oga.

"Hei, jangan mengikuti aku!!"

"Oi!!!! Lihat!!!"

"Itu!!!!"

"Kyaaaaaaaaaa!!!!!" Orang-orang menunjuk ke atas si bayi.

Sebuah menara yang berada di dekat si bayi hendak roboh dan mengenainya.

"Tuan Muda!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

Set ........

Oga menyelamatkan si bayi. Si bayi kemudian kembali mengeluarkan kekuatannya hingga membuat menara tadi menghilang.

"Tiang listriknya ...

Lenyap??" Pikir Hilda tak percaya.

"Apa? Apa maksud semua ini? Laki-laki ini ...

Siapa ia sebenarnya???"

Pagi hari yang cerah, Oga telah berada di dalam kamarnya, terbangun dari sebuah tidur panjang.

"Aku ... Aku ingat sesuatu ... Apa ini akhir dari sebuah mimpi?? Padahal sedikit lagi aku bisa menjadi orang tua Demon king ..."

"Akhirnya kamu bangun juga"

"Waaaaaaaaa!!!!!!"

Hilda dan si bayi berada di sebelahnya. ternyata ini bukanlah sebuah mimpi.

"Kamu pingsan dan tertidur selama tiga hari! Aku sudah capek menunggu!!"

"Guahhhhhhh!!!! Kamu! Kenapa kamu di sini!!!?????????" Teriak Oga amat kaget.

"Kenapa terkejut begitu? Mulai hari ini kamu adalah orang tua Demon King ...

Ayo kita besarkan dia sama-sama" Jelas Hilda mengakhiri Chapter Pertama.

Bersambung ke Beelzebub Chapter 2

Sumber : http://www.beelzeta.com/2011/06/beelzebub-chapter-1-seorang-yang-bagai.html#ixzz2WU3XZ4rD

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong jangan memberikan komentar yang menusuk di hati lalu tembus di jantung admin

Next Prev
▲Top▲