"Kau mengganggu ..." Ucapnya.
"..." Furuichi dan Natsume hanya diam menonton.
Beelzebub Chapter 17 - Lelaki yang tak Bisa Dimaafkan
Teks Version by www.Beelzeta.com
Teks Version by www.Beelzeta.com
Sementara itu di sebuah jalan penghubung antar gedung SMA Ishiyama, Hilda dan Aoi berhadapan ...
"Orang ini kan, istri Oga?" Kunieda bertanya-tanya.
"Eh, apa yang ia inginkan dariku?
Jangan bilang kalau dia ingin mengalahkanku untuk menjadi Touhoushinki?
Atau, dia mengetahui hal itu?" Aoi teringat saat Oga memintanya menjadi ibu bayi be-el.
"Kau Kunieda kan?
Hmm, rasanya kau memang bisa ..." Ucap Hilda sambil menyiapkan payungnya.
"Tidak! Aku nggak melakukan apa-apa,
gawat, dia salah sangka" Pikir Aoi salah paham.
"A-anu ...
Aku sungguh tidak ..." Aoi mencoba menjelaskan. Akan tetapi, Hilda langsung mengarahkan mengarahkan pedang payungnya.
"Simpan kata-katamu,
Sekarang aku ingin menantangmu" Hilda telah benar-benar bersiap.
"Huh ...
Rasanya bicarapun tak berguna .." Kunieda tak punya pilihan lain, ia juga telah bersiap dengan pedang kayunya.
"Akan ku tenangkan amarahmu" Pikir Aoi yang masih salah sangka.
"Eh!!!!?" Aoi kaget karena Hilda bergerak sangat cepat, setan wanita pengasuh raja iblis itu telah hilang dari tatapan mata Kunieda.
"Menghilang!???"
Ternyata, Hilda telah berada di atas Kunieda.
"Atas!!"
"!?"
Betsss!!!!!
Hilda menebas dan kemudian Kunieda menahannya dengan pedang kayu yang ia bawa.
"A-apa!?
Kecepatan macam apa ini!??" Kunieda amat kaget.
"Hmm, reaksimu tingkat 1 ..." Ucap Hilda.
"Eh?" Kini giliran Hilda yang tampak kaget karena tiba-tiba Kunieda juga menghilang.
"Apa boleh buat" Kunieda juga berada di atas.
"Shingetsu-Ryuu Batoujutsu Sanshiki!!!" Kunieda hendak menyerang.
Akan tetapi ...
"Eh?" Ia kaget, Hilda mengembangkan payungnya sebagai tameng. payung Hilda ternyata sangat kuat.
"Apa??"
"Menarik ..."
Hilda telah berada di belakang Aoi dan bersiap dengan pedang yang dicabut dari payungnya.
"Kau harus bangga karena membuatku mengeluarkan pedang ini!!" Ucap Hilda dan ...
JBUARRRR!!!!!!!!!
Pedang Hilda mengeluarkan tembakan yang dahsyat.
Hilda masih berdiri, begitu juga dengan Kunieda, meski sambil memegangi pedang kayunya.
"Hebat sekali, dia bahkan bisa menghindar, dia memang kuat ..." Pikir Hilda.
"Apa-apaan cewek ini? Pedang payung?"
"Kuat ...
Tapi sayangnya ...
Dia berbeda dengan laki-laki itu ...
Tidak selevel ..." Hilda dan Kunieda saling menatap.
"Kak Aoi!!!" Dua orang siswi memanggilnya.
"Kita dalam masalah!!!"
"Nene dan Chiaki, mereka ..."
"Oga, dia ..."
....................
Setelah mendengar kabar tentang dua rekannya, Kunieda meninggalkan Hilda dan segera pergi ke UKS SMA Ishiyama ...
"Kak Aoi!"
"Kak ..."
"Bagaimana keadaan mereka?" Aoi masuk ke ruang tempat dua temannya dirawat.
"Mereka masih belum sadar,
kami sudah memberikan pertolongan pertama, tapi .." Siswi yang merawat mereka berdua tampak khawatir karena keadaan mereka berdua memang cukup parah.
"Oh, sebelum pergi, Nene bilang dia ingin ketemu Oga" Ucap salah seorang siswi.
Mendengar kalimat dia ingin bertemu Oga, tentu saja Kunieda berpikir kalau Ogalah yang sudah membuat mereka seperti ini.
"..." Kunieda terdiam. Dari tatapannya, ia tampak sangat marah.
...................
"Oi, apa kalian sudah dengar??
Oga membuat dua orang Kunieda setengah mati!!" Di sekolah, para siswa tampak sibuk membicarakan hal ini.
"Serius???"
"Iya!!
Padahal lawannya cewek, tapi ia mengamuk tanpa ampun!!!" Lanjut yang lain.
"Kunieda juga ngamuk dan akhirnya mereka akan bertarung di atap!!!"
....................
Di atap, Oga dan Kunieda berhadapan ...
"Oga Tatsumi, aku tak bisa memaafkanmu ..." Ucap Kunieda.
Bersambung ke Beelzebub Chapter 18
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong jangan memberikan komentar yang menusuk di hati lalu tembus di jantung admin