Sebelumnya : Sword Art Online Episode 9 Bagian 3
Asuna jatuh, tergeletak di lantai. Sementara si monster tak menghentikan serangannya, dan kembali bersiap untuk menyerangnya. Untung saja, Kirito cepat dan menebas tangan si monster. Meskipun tak mau menciptakan luka berarti, setidaknya Asuna bisa lolos dari tebasan pedang raksasa itu.
"Mundur!!" Teriak Kirito.
Asuna mundur. Sementara itu, Klein dan teman-temannya yang telah sampai disana membantu sisa-sisa pasukan Tentara Kebebasan yang masih hidup.
"Apa kau baik-baik saja?"
"Maaf"
"!!!!!" Monster itu melihat ke arah mereka, dan bersiap untuk menembak mereka dengan tembakan dari mulutnya. Tabi tiba-tiba, Kirito menebas si monster dari belakang. Dan kali ini, tampak luka yang cukup berarti.
Si monster kesal dan membalikan tubuhnya, kini ia fokus untuk menyerang Kirito.
Kemudian, pertarungan sengit antara Kirito dan monster itupun dimulai.
Namun pada akhirnya, pedang monster itu mampu menebas tubuh Kirito.
Kirito terluka, namun ia terus mencoba untuk bertahan meski perlahan HP nya terus berkurang.
"Kirito-kun!!"
"Kirito!!"
Monster itu kembali menebas, dan kali ini Kirito sukses menghindar.
"Sepertinya tak ada pilihan lagi bagiku selain menggunakannya, tapi ..." Sesaat Kirito melihat ke arah Klein dan Asuna, lalu para pasukan yang rebah di lantai. Kirito juga kembali tirungat dengan bayang-bayang kematian Sachi, juga kata-kata terakhirnya.
"!!!!" Lamunan Kirito terpotong, "Sial!! Ini bukan waktunya untuk ragu" Pikir Kirito, "Asuna, Klein!! Tolong tahan dia selama sepuluh detik" Kirito meloncat ke belakang, mempersiapkan sesuatu.
"Baiklah!!" Klein dan Asuna maju, sebisa mungkin menahan monster itu sementara Kirito tengah mempersiapkan sesuatu.
"Baiklah, sudah selesai!!!" Persiapan selesai dan Kirito kembali maju, "Switch!!" Kirito bertukar posisi, Asuna menghindar dan lalu Kirito menyerang.
"Hiyaaaaah!!!!!!" Kirito menebas menggunakan pedang yang dibuat oleh Lis.
Untuk sesaat si monster sempat goyah, namun kembali lagi ia menebaskan pedangnya ke arah Kirito. Kirito menahannya, dengan kedua pedang yang kini ia bawa.
Pedang hitam dan pedang yang Lis ciptakan, benar-benar kombinasi yang hebat, dengan itu Kirito berhasil mementalkan serangan si monster.
"Startbust Stream!" Kirito menghajar si monster, menebas dan terus menebas menggunakan kedua pedang di tangannya.
"Skill macam apa itu!?"
"Lebih cepat!" Kirito terus menyerang, "Lebih cepat lagi!!!"
Tebasan Kirito terus menyerang. Sampai kemudian, si monster berhasil mencengkram pedang di tangan kanan Kirito.
"!!!!"
"Hyaaaaah!!!!" Masih bisa, Kirito menggunakan pedang di tangan satunya untuk menebas.
Hancur, dengan itu si monster hancur. Kirito mengalahkannya, Bos lantai berhasil dihancurkan oleh Kirito.
"Sudah berakhir, bodoh ..."
Kirito rebah dan kemudian pingsan.
Suasana di benak Kirito begitu gelap, ia pingsan. Sampai kemudian, terdengar suatu suara memanggil-manggil, "Kirito-kun! Kirito-kun!!"
Sekilas tampak bayangan Sachi di mata Kirito. Tapi kemudian, bayangan itu menghilang, dan ternyata yang memanggil adalah Asuna.
Mata Asuna bergenang air mata, antara taku dan senang, takut kehilangan dan senang Kirito bisa bangun kembali.
"Sakit ..." Kirito bangun dan melihat sekeliling, orang-orang mengerumuninya, rekan-rekan Klein dan Tentara Kebebasan yang masih tersisa.
"Berapa lama aku tak sadarkan diri?"
"Hanya beberapa detik ..." Asuna mengusap air matanya.
"Bodoh!" Asuna lalu memeluk erat Kirito.
"Jangan melakukan hal yang bodoh"
"Kalau kau memelukku terlalu kuat, bisa-bisa HP ku berkurang sampai nol"
"Cobert dan dua orangnya telah benar-benar mati" Ucap Klein.
Kirito tertunduk, "Ini adalah kedua kalinya kita mendapat banyak korban jiwa sejak menghadapi Bos lantai 67"
"Itu bahkan tak bisa disebut sebagai pertarungan" Ucap Klein, "Dasar Cobert bodoh! Tak ada yang bisa ia lakukan jika akhirnya mati seperti itu" Klein menggeleng-gelengkan kepala, "Lalu, apa yang telah kau lakukan tadi?"
"Apa aku harus menjelaskannya?"
"Tentu saja!!" Ucap Klein.
"Aku belum pernah melihat yang seperti itu sebelumnya"
"Itu, itu adalah skill tambahan, Nitoryuu" Ucap Kirito.
"Waw, Ba-bagaimana kau mengaktifkannya?"
"Jika kau memilikinya, kau bisa mengaktifkannya" Jelas Kirito.
"Tapi, tidak ada informasi apapun disini" Klein mengecek menunya.
"Jangan-jangan, yang kau miliki itu unique skill ya? Kurang ajar sekali kau, Kirito, tak bilang-bilang kalau punya skill hebat"
"Ketika tak sengaja membuka layar menu skill, secara tak sengaja aku melihat Nitoryuu. Tapi, jika sampai aku diketahui memiliki skill ini ..."
"Para pemain lainnya akan merasa iri, kan? Yah, karena yang ada disini adalah kami, kurasa tak apa, akan sangat menyusahkan kalau sampai ada orang lain yang tahu" Ucap Klein, "Lalu ..." Dengan senyum mesum, Klein melihat ke Kirito, yang masih dipeluk oleh Asuna.
"Tak apa, anggap saja semua itu sebagai pembelajaran untukmu, anak muda" Ucap Klein.
Selanjutnya : Sword Art Online Episode 9 Bagian 5
Asuna jatuh, tergeletak di lantai. Sementara si monster tak menghentikan serangannya, dan kembali bersiap untuk menyerangnya. Untung saja, Kirito cepat dan menebas tangan si monster. Meskipun tak mau menciptakan luka berarti, setidaknya Asuna bisa lolos dari tebasan pedang raksasa itu.
"Mundur!!" Teriak Kirito.
Asuna mundur. Sementara itu, Klein dan teman-temannya yang telah sampai disana membantu sisa-sisa pasukan Tentara Kebebasan yang masih hidup.
"Apa kau baik-baik saja?"
"Maaf"
"!!!!!" Monster itu melihat ke arah mereka, dan bersiap untuk menembak mereka dengan tembakan dari mulutnya. Tabi tiba-tiba, Kirito menebas si monster dari belakang. Dan kali ini, tampak luka yang cukup berarti.
Si monster kesal dan membalikan tubuhnya, kini ia fokus untuk menyerang Kirito.
Kemudian, pertarungan sengit antara Kirito dan monster itupun dimulai.
Namun pada akhirnya, pedang monster itu mampu menebas tubuh Kirito.
Kirito terluka, namun ia terus mencoba untuk bertahan meski perlahan HP nya terus berkurang.
"Kirito-kun!!"
"Kirito!!"
Monster itu kembali menebas, dan kali ini Kirito sukses menghindar.
"Sepertinya tak ada pilihan lagi bagiku selain menggunakannya, tapi ..." Sesaat Kirito melihat ke arah Klein dan Asuna, lalu para pasukan yang rebah di lantai. Kirito juga kembali tirungat dengan bayang-bayang kematian Sachi, juga kata-kata terakhirnya.
"!!!!" Lamunan Kirito terpotong, "Sial!! Ini bukan waktunya untuk ragu" Pikir Kirito, "Asuna, Klein!! Tolong tahan dia selama sepuluh detik" Kirito meloncat ke belakang, mempersiapkan sesuatu.
"Baiklah!!" Klein dan Asuna maju, sebisa mungkin menahan monster itu sementara Kirito tengah mempersiapkan sesuatu.
"Baiklah, sudah selesai!!!" Persiapan selesai dan Kirito kembali maju, "Switch!!" Kirito bertukar posisi, Asuna menghindar dan lalu Kirito menyerang.
"Hiyaaaaah!!!!!!" Kirito menebas menggunakan pedang yang dibuat oleh Lis.
Untuk sesaat si monster sempat goyah, namun kembali lagi ia menebaskan pedangnya ke arah Kirito. Kirito menahannya, dengan kedua pedang yang kini ia bawa.
Pedang hitam dan pedang yang Lis ciptakan, benar-benar kombinasi yang hebat, dengan itu Kirito berhasil mementalkan serangan si monster.
"Startbust Stream!" Kirito menghajar si monster, menebas dan terus menebas menggunakan kedua pedang di tangannya.
"Skill macam apa itu!?"
"Lebih cepat!" Kirito terus menyerang, "Lebih cepat lagi!!!"
Tebasan Kirito terus menyerang. Sampai kemudian, si monster berhasil mencengkram pedang di tangan kanan Kirito.
"!!!!"
"Hyaaaaah!!!!" Masih bisa, Kirito menggunakan pedang di tangan satunya untuk menebas.
Hancur, dengan itu si monster hancur. Kirito mengalahkannya, Bos lantai berhasil dihancurkan oleh Kirito.
"Sudah berakhir, bodoh ..."
Kirito rebah dan kemudian pingsan.
Suasana di benak Kirito begitu gelap, ia pingsan. Sampai kemudian, terdengar suatu suara memanggil-manggil, "Kirito-kun! Kirito-kun!!"
Sekilas tampak bayangan Sachi di mata Kirito. Tapi kemudian, bayangan itu menghilang, dan ternyata yang memanggil adalah Asuna.
Mata Asuna bergenang air mata, antara taku dan senang, takut kehilangan dan senang Kirito bisa bangun kembali.
"Sakit ..." Kirito bangun dan melihat sekeliling, orang-orang mengerumuninya, rekan-rekan Klein dan Tentara Kebebasan yang masih tersisa.
"Berapa lama aku tak sadarkan diri?"
"Hanya beberapa detik ..." Asuna mengusap air matanya.
"Bodoh!" Asuna lalu memeluk erat Kirito.
"Jangan melakukan hal yang bodoh"
"Kalau kau memelukku terlalu kuat, bisa-bisa HP ku berkurang sampai nol"
"Cobert dan dua orangnya telah benar-benar mati" Ucap Klein.
Kirito tertunduk, "Ini adalah kedua kalinya kita mendapat banyak korban jiwa sejak menghadapi Bos lantai 67"
"Itu bahkan tak bisa disebut sebagai pertarungan" Ucap Klein, "Dasar Cobert bodoh! Tak ada yang bisa ia lakukan jika akhirnya mati seperti itu" Klein menggeleng-gelengkan kepala, "Lalu, apa yang telah kau lakukan tadi?"
"Apa aku harus menjelaskannya?"
"Tentu saja!!" Ucap Klein.
"Aku belum pernah melihat yang seperti itu sebelumnya"
"Itu, itu adalah skill tambahan, Nitoryuu" Ucap Kirito.
"Waw, Ba-bagaimana kau mengaktifkannya?"
"Jika kau memilikinya, kau bisa mengaktifkannya" Jelas Kirito.
"Tapi, tidak ada informasi apapun disini" Klein mengecek menunya.
"Jangan-jangan, yang kau miliki itu unique skill ya? Kurang ajar sekali kau, Kirito, tak bilang-bilang kalau punya skill hebat"
"Ketika tak sengaja membuka layar menu skill, secara tak sengaja aku melihat Nitoryuu. Tapi, jika sampai aku diketahui memiliki skill ini ..."
"Para pemain lainnya akan merasa iri, kan? Yah, karena yang ada disini adalah kami, kurasa tak apa, akan sangat menyusahkan kalau sampai ada orang lain yang tahu" Ucap Klein, "Lalu ..." Dengan senyum mesum, Klein melihat ke Kirito, yang masih dipeluk oleh Asuna.
"Tak apa, anggap saja semua itu sebagai pembelajaran untukmu, anak muda" Ucap Klein.
Selanjutnya : Sword Art Online Episode 9 Bagian 5
Sumber : http://www.beelzeta.com/
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong jangan memberikan komentar yang menusuk di hati lalu tembus di jantung admin