Sebelumnya : Sword Art Online Episode 7 Bagian 3
"Lama tak jumpa ya ...
Lebih tepatnya, dua hari tak jumpa ya?"
Lisbeth sedikit kaget setelah mengetahui kalau mereka saling kenal.
"Aku sangat kaget, jadi kau langsung kemari ya?" Asuna bertanya.
"Jika kau bilang padaku, aku kan bisa menemanimu"
"Apa kalian berdua saling mengenal?"
"Ah, itu, kami adalah penyelesai lantai ..." Ucap Kirito.
"Ia menginginkan pedang yang kuat, makanya aku memberitahukan padanya tokomu" Ucap Asuna.
"Jadi begitu ya ..."
"Temanku ini tak melakukan hal yang aneh kan?"
"Mana mungkin kan!?" Ucap Kirito.
"Nada bicaramu mencurigakan"
"Aku hampir mati, apa kau tak bisa sedikit saja mempercayaiku!?"
"Karena itulah ku bilang jangan pergi sendirian"
"Begitu ya ...
Jadi begitu ya" Ucap Lisbeth dalam hati.
"Orang ini tidak melakukan hal yang tak sopan padamu kan?" Asuna bertanya ke Lisbeth.
Akan tetapi, Lisbeth tak menjawab, hanya diam, sambil menundukan kepala.
"Lis?"
"Ah, bukannya tidak sopan, tapi dia mendadak menghancurkan pedang terbaik di Tokoku!" Akhirnya Lisbeth menjawab.
"Ah, maaf" Asuna meminta maaf.
"Tak apa, ini bukan hal yang perlu Asuna minta maafkan ..." Ucap Lisbeth dan lalu berbisik pada Asuna, "Walau dia aneh, tapi ia bukan orang yang jahat"
"Aku akan mendukungmu, bejuanglah, Asuna"
"Su-sudah ku bilang, bukan begitu kok!" Wajah Asuna memerah.
"Lis?"
"Maaf, aku punya janji untuk mengambil material, aku pergi sebentar ya!"
"Eh? Lalu bagaimana dengan Tokonya?"
"Kalian berdua yang akan mengawasinya, tolong ya!"
"Eh?? Tunggu Lis!"
Bukan untuk menepati jani seperti apa yang Lisbeth katakan, ternyata ia pergi ke tempat yang sepi, menghabiskan waktu sendiri untuk meratapi nasib cintanya.
"Lisbeth ..." Kirito yang sejak awal curiga mengetahui hal ini, dan lalu datang menghampirinya.
"Jangan datang sekarang ..." Ucap Lisbeth membelakangi Kirito, "Padahal sebentar lagi Lisbeth yang penuh semangat akan kembali" Gadis itu tak bisa menyembunyikannya, beberapa tetes air mata keluar dari matanya.
"Lis ..."
"Kenapa kau tahu kalau aku ada disini?" Lisbeth bertanya, lalu Kirito menunjuk sebuah menara, "Kalau dari sana, aku bisa menemukanmu di penjuru kota"
"Seperti biasanya, kau itu gila" Ucap Lisbeth.
"Maaf, aku baik-baik saja. Kurasa, hatiku hanya kaget karena tak terbiasa dengan petualangan seperti itu. Karenanya, tolong lupakan semua yang telah aku katakan"
"Aku ingin berterimakasih padamu" Ucap Kirito.
"Eh?"
"Selama ini aku berpikir mati itu lebih baik daripada bertahan hidup sendirian"
"Kirito ..."
"Tapi, setelah jatuh di lubang itu, aku sangat senang karena kita masih hidup ...
Aku juga sadar bahwa seseorang termasuk aku bertahan hidup untuk menjalani hidupnya ...
Karena itu, terimakasih, Lis"
"Aku juga ..." Ucap Lis.
"kau tahu, aku juga selama ini mencarinya ...
Sesuatu yang nyata di Dunia ini ...
Dan bagiku, kehangatan tangan Kirito,
Itulah yang aku cari"
"Tolong beritahu hal tadi pada Asuna juga"
"Lis ..."
"Aku tak apa-apa ...
Masih ada kehangatan yang tersisa ...
Karena itu, ku mohon ...
Tolong selesaikan dunia ini" Sekali lagi Lisbeth membalikan badannya dan menangis.
"Karena sampai saat itu, aku akan terus berjuang ..."
"Aku berjanji ...
Pasti akan aku selesaikan"
"Fiuhh ..." Lisbeth menghela nafas, "Kalau senjata dan perlengkapanmu butuh perbaikan, mampirlah ke Tokoku"
"Ya!"
"Mulai sekarang kau harus sering mampir ke Toko Penempa Lizbeth!"
Bersambung ke Sword Art Online Episode 8
"Lama tak jumpa ya ...
Lebih tepatnya, dua hari tak jumpa ya?"
Lisbeth sedikit kaget setelah mengetahui kalau mereka saling kenal.
"Aku sangat kaget, jadi kau langsung kemari ya?" Asuna bertanya.
"Jika kau bilang padaku, aku kan bisa menemanimu"
"Apa kalian berdua saling mengenal?"
"Ah, itu, kami adalah penyelesai lantai ..." Ucap Kirito.
"Ia menginginkan pedang yang kuat, makanya aku memberitahukan padanya tokomu" Ucap Asuna.
"Jadi begitu ya ..."
"Temanku ini tak melakukan hal yang aneh kan?"
"Mana mungkin kan!?" Ucap Kirito.
"Nada bicaramu mencurigakan"
"Aku hampir mati, apa kau tak bisa sedikit saja mempercayaiku!?"
"Karena itulah ku bilang jangan pergi sendirian"
"Begitu ya ...
Jadi begitu ya" Ucap Lisbeth dalam hati.
"Orang ini tidak melakukan hal yang tak sopan padamu kan?" Asuna bertanya ke Lisbeth.
Akan tetapi, Lisbeth tak menjawab, hanya diam, sambil menundukan kepala.
"Lis?"
"Ah, bukannya tidak sopan, tapi dia mendadak menghancurkan pedang terbaik di Tokoku!" Akhirnya Lisbeth menjawab.
"Ah, maaf" Asuna meminta maaf.
"Tak apa, ini bukan hal yang perlu Asuna minta maafkan ..." Ucap Lisbeth dan lalu berbisik pada Asuna, "Walau dia aneh, tapi ia bukan orang yang jahat"
"Aku akan mendukungmu, bejuanglah, Asuna"
"Su-sudah ku bilang, bukan begitu kok!" Wajah Asuna memerah.
"Lis?"
"Maaf, aku punya janji untuk mengambil material, aku pergi sebentar ya!"
"Eh? Lalu bagaimana dengan Tokonya?"
"Kalian berdua yang akan mengawasinya, tolong ya!"
"Eh?? Tunggu Lis!"
Bukan untuk menepati jani seperti apa yang Lisbeth katakan, ternyata ia pergi ke tempat yang sepi, menghabiskan waktu sendiri untuk meratapi nasib cintanya.
"Lisbeth ..." Kirito yang sejak awal curiga mengetahui hal ini, dan lalu datang menghampirinya.
"Jangan datang sekarang ..." Ucap Lisbeth membelakangi Kirito, "Padahal sebentar lagi Lisbeth yang penuh semangat akan kembali" Gadis itu tak bisa menyembunyikannya, beberapa tetes air mata keluar dari matanya.
"Lis ..."
"Kenapa kau tahu kalau aku ada disini?" Lisbeth bertanya, lalu Kirito menunjuk sebuah menara, "Kalau dari sana, aku bisa menemukanmu di penjuru kota"
"Seperti biasanya, kau itu gila" Ucap Lisbeth.
"Maaf, aku baik-baik saja. Kurasa, hatiku hanya kaget karena tak terbiasa dengan petualangan seperti itu. Karenanya, tolong lupakan semua yang telah aku katakan"
"Aku ingin berterimakasih padamu" Ucap Kirito.
"Eh?"
"Selama ini aku berpikir mati itu lebih baik daripada bertahan hidup sendirian"
"Kirito ..."
"Tapi, setelah jatuh di lubang itu, aku sangat senang karena kita masih hidup ...
Aku juga sadar bahwa seseorang termasuk aku bertahan hidup untuk menjalani hidupnya ...
Karena itu, terimakasih, Lis"
"Aku juga ..." Ucap Lis.
"kau tahu, aku juga selama ini mencarinya ...
Sesuatu yang nyata di Dunia ini ...
Dan bagiku, kehangatan tangan Kirito,
Itulah yang aku cari"
"Tolong beritahu hal tadi pada Asuna juga"
"Lis ..."
"Aku tak apa-apa ...
Masih ada kehangatan yang tersisa ...
Karena itu, ku mohon ...
Tolong selesaikan dunia ini" Sekali lagi Lisbeth membalikan badannya dan menangis.
"Karena sampai saat itu, aku akan terus berjuang ..."
"Aku berjanji ...
Pasti akan aku selesaikan"
"Fiuhh ..." Lisbeth menghela nafas, "Kalau senjata dan perlengkapanmu butuh perbaikan, mampirlah ke Tokoku"
"Ya!"
"Mulai sekarang kau harus sering mampir ke Toko Penempa Lizbeth!"
Bersambung ke Sword Art Online Episode 8
Sumber : http://www.beelzeta.com/
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong jangan memberikan komentar yang menusuk di hati lalu tembus di jantung admin