DeaTHnotE Chapter 1

| Senin, 10 Juni 2013
Share on :
Dunia Shinigami, sebuah Dunia yang gersang ...
Di sana, tampak beberapa sosok berparas menyeramkan yang diketahui merupakan seorang shinigami sedang berjalan berlalu-lalang. Juga, beberapa dari mereka tampak sedang terduduk sepi, tiduran, atau bahkan sedang bermain judi dengan sesosok shinigami lainnya.

Satu dari banyaknya shinigami itu adalah Ryuuk. Ia tampak tengah terduduk bosan sambil melihat ke arah dua rekan sesama shinigami yang sedang bermain judi. Mungkin sejenis permainan dadu. Hanya saja, benda yang digunakan sebagai medianya bukanlah dadu, melainkan tengkorak.

"Setiap hari, selalu saja seperti ini ...
Membosankan ...
Dunia ini benar-benar busuk" Lamun Ryuuk yang terus saja terduduk bosan.



Death Note Chapter 1 - Kebosanan

"Yeahh, dua sisi tengkorak, aku menang lagi" Ucap senang sesosok shinigami yang tampaknya menang berjudi.
"Sial" Umpat lawan judinya.

"Sudah lima hari ..." Pikir Ryuuk dan kemudian terbangun, berdiri.
"Hm? Mau pergi kemana kau, Ryuuk??" Tanya shinigami tadi.
"Yaah, kemanapun kau pergi, Dunia ini tetap terasa gersang, haha" Ucap yang lain dengan nada bercanda.

"Aku kehilangan Death Noteku ..." Ucap Ryuuk.
"Gyahaha, kau melakukannya lagi, lalu bagaimana caramu untuk mendapatkannya??
Bukankah kau sudah pernah menipu Raja Shinigami dan mendapatkan Death Note lagi, tapi kau malah menghilangkannya lagi"
"Tenang saja, aku tahu dimana aku menghilangkannya ..." Ucap Ryuuk.
"Dimana?"
"Dunia Manusia ..."
"Eh???"

Ryuuk terus berjalan ke depan. Terus hingga sampai di sebuah tangga menuju bawah. dan di bawah tangga itu, terdapat sebuah portal yang menghubungkan antara Dunia Shinigami dan Dunia Manusia.

Ryuuk turun dan masuk ke dalamnya. Lalu, sampailah ia ke Dunia Manusia.
Ryuuk yang memiliki sayap terbang di angkasa, di atas Gedung-gedung bertingkat sambil melihat sekitar ke arah bawah.

Death Note Chapter 1

Dari hilangnya sebuah Death Note milik Shinigami ini, Pertemuan penting antar dua orang terpilihpun dimulai ...

Teks version by : Beelzeta.com

Dunia Manusia, Dunia yang tak kalah membosankan ...
Di sebuah SMU, dari balik jendela di pinggir kelas, seorang pemuda melamun sambil melihat ke arah luar ...

Yagami Raito, 17 Tahun ...

"Ng?" Raito melihat sesuatu di halaman bawah. dari sebuah tempat yang kosong, tiba-tiba muncul sebuah buku catatan berwarna hitam.
"Sebuah buku catatan?" Pikir Raito.

....................

Setelahnya, kelas telah bubar ...
Raito keluar dari gedung dan berjalan menuju buku yang tadi dilihatnya. Ia berdiri di depannya, melihat ke arah sekitar, meyakinkan bahwa tak ada seorangpun yang menyadari dan kemudian memungut buku tulis hitam tersebut.
"Death Note?? Catatan kematian??" Pikir Raito ketika membaca tulisan Death Note di sampul depan buku tersebut.
Raito melihat isinya, membaca sekilas apa yang tertulis di dalamnya.
"Death Note ini milik Shinigami?
Heh ...
How to Use, semuanya dalam bahasa inggris, sungguh menyulitkan" Pikirnya dan kemudian berjalan pulang sambil terus membaca dan memahami isinya.

"Orang yang namanya ditulis di buku ini akan mati ...
Hahaha ..
Ini gila, kenapa orang-orang suka melakukan omong kosong seperti ini??
Ini bahkan lebih gila dari surat berantai" Pikir Raito yang tak percaya dan menganggap kalau buku itu hanyalah buatan orang yang iseng.

"Aku pulang ..." Raito memasukan buku tadi ke dalam tasnya dan masuk ke dalam rumah.

Di kamarnya, tepatnya di meja belajar, Raito melamun sambil membaca isi dari Death Note tersebut. Disana tertulis cara-cara menggunakan Death Note yang kurang lebih seperti ini :

- Manusia yang namanya tertulis di catatan ini akan mati
- Catatan ini tidak akan bekerja kecuali jika si penulis memikirkan wajah si target ketika menulis namanya. Untuk itu, orang yang memiliki nama sama tidak akan terpengaruh
- Jika penyebab dari kematian ditulis dalam waktu 40 detik, maka itu akan terjadi
- Jika penyebab kematian tidak ditulis, target hanya akan mati oleh serangan jantung
- Setelah menulis penyebab kematian, selanjutnya penjelasan mendetail tentang kematan itu harus ditulis dalam waktu 6 menit 40 detik

"Heh, jadi aku bisa membuat orang mati secara tenang atau menderita ya? mengejutkan ada orang iseng yang memikirkannya sampai sejauh ini" Ucap Raito yang masih belum percaya.

Raito berbaring di tempat tidur. Mencoba untuk melupakannya. Namun, bayangan Death Note selalu muncul.
"Mati jika kau menulis namanya ya ...
Aah, bodoh" Ucap Raito.

5 hari kemudian ....

Raito pulang sekolah bersama dengan dua orang temannya. Sesampainya di depan rumah Raito, mereka berpisah.
"Bye" Ucap Raito.

"Aku pulang ..." Ia masuk ke dalam.
"Ng?"
Di depannya, ternyata telah menunggu sang ibu dengan wajah tersenyum.
"Yeah, ini ..." Raito menyerahkan selembar kertas ke ibunya.

"Wow, peringkat satu tingkat nasional pada Ujian Praktek Skolastik!" Ucap ibunya dengan bangga.
"Yup, aku ingin belajar, jadi jangan ganggu ya ..." Raito tampak tak begitu peduli dan langsung menuju ke kamarnya di lantai atas.
"Oh, Raito, apa ada sesuatu yang kau inginkan? Katakan saja" Teriak sang ibu dari bawah.
"Tidak bu ..." Ucap Raito.
"Aku sudah mendapat apa yang ku inginkan" Pikirnya.

Jglegg ...
Ia menutup pintu dan menguncinya rapat-rapat.

Klik ...
Ia mengambil remote dan menghidupkan televisi.
"Kemudian, ia mengambil Death Note yang ia taruh di laci"
"Heh, hehe" Raito tertawa aneh sambil meneteskan keringat di wajah.

"Sepertinya kau sangat menikmatinya ..." Sesosok suara tiba-tiba saja mengagetkannya.
"!!?" Raito menghadap ke belakang.
"Uahhh!!!" Ia berteriak dan kemudian terduduk rebah di lantai ketika ternyata yang dilihatnya adalah sesosok yang menyeramkan, sesosok Shinigami, Ryuuk.
"S-Shinigami ..." Keringat Raito semakin mengucur.

"Kenapa kau begitu terkejut? Aku adalah pemilik Death Note itu, Shinigami Ryuuk ...
Dan sepertinya kau telah menyadari bahwa itu bukanlah buku biasa"

"..." Dari terkejut, tiba-tiba raut Raito menjadi lebih tenang. Ia berusaha untuk bangun.

"Aku tidak terkejut ..." Ucap Raito.
"Aku telah menunggumu" Lanjutnya.

"Oh?"

"yaah, meskipun seorang shinigami datang, ini malah bagus ...
Aku telah dapat mempercayainya sebagai hal yang nyata ...
Dan dengan ini, aku menjadi lebih percaya diri dalam bertindak ...
Di tambah lagi, ada banyak hal yang ingin aku tanyakan padamu"

Raito memperlihatkan bagian dari Death Note itu yang sudah penuh dengan nama-nama.
"!??" Ryuuk sedikit terkejut karena nama yang tertulis begitu banyak.
"Whoa, ini menakjubkan ...
Aku satu-satunya yang terkejut ...
Aku telah mendengar banyak cerita tentang Death Note yang terjatuh ke Dunia Manusia ...
Tapi, kaulah satu-satunya yang menulis sampai sebanyak ini ...
Orang normal pasti akan takut untuk melakukannya sampai sejauh ini" Ucap Ryuuk.
Sejenak Raito terdiam, dan kemudian berkata ...
"Aku telah siap, Ryuuk ...
Aku telah menggunakan Death Note Shinigami, dan sekarang Shinigami telah datang ...
Apa yang terjadi selanjutnya padaku? Jiwaku akan terambil bukan??"
"Huh?? Apa maksudmu?? Imajinasi liar Manusia ya ...
Aku tidak akan melakukan apapun untukmu" Ucap Ryuuk.
"Sekali Death Note berada di Dunia Manusia, Maka Death Note akan menjadi milik Dunia Itu ...
Itu milikmu" Ryuuk menunjuk Raito.
"Miliku??"
"Jika kau tidak menginginkannya, berikan saja pada orang lain ...
Jika itu terjadi, aku akan menghapus ingatanmu akan Death Note ...
Dan ...
Karena hanya kau yang menggunaan Death Noteku, tentu saja hanya kau yang dapat melihat, juga mendengarku ...
Death Note adalah ikatan yang mengingat manusia dengan Shinigami" Jelas Ryuuk.
"Ikatan...?
Jadi benar-benar tidak ada harga yang harus ku bayar untuk menggunakan Death Note?"
"Ya, bisa dikatakan seperti itu ...
Ketegangan dan Ketakutan hanyalah pengalaman manusia menggunakan Death Note ini ...
Dan ketika kau mati, akulah yang akan menulis namamu di Death Noteku ...
Akan tetapi, jangan pernah berpikir bahwa manusia yang menggunakan Death Note dapat pergi ke Surga atau tidak ...
Itu saja" Ryuuk mengingatkan.
"Khukhukhu, kau akan tahu saat kau meninggal" Tambah Ryuu.

"Lalu, ada satu lagi ..." Raito kembali bersiap untuk bertanya.
"Kenapa kau memillihku??"
"Eh?? Jangan salah sangka ...
aku hanya menjatuhkan Death Note itu dan kaulah yang tak sengaja menemukannya ...
Karena itu aku mejelaskan penjelasannya dalam bahasa inggris bahasa yang paling populer ..."
"Lalu kenapa kau menjatuhkannya?? Tidak mungkin cuma kebetulan kan??" Tanya Raito lagi.

"Kenapa??
Karena aku bosan" Ucap Ryuuk.
"..." Raito terdiam.
"Ini mungkin terdengar agak aneh dari seorang shinigami, tetapi ...
Aku hanya merasa tidak hidup ...
Menjadi shinigami akhir-akhir ini sangat membosankan ...
Jika tidak tidur, kami berjudi ...
Kau menulis beberapa nama manusia pada Death Note dan mereka menertawakanmu yang bekerja begitu keras ...
Membunuh orang di Dunia Manusia dari Dunia Shinigami tidak menyenangkan sama sekali ...
Di tambah lagi, menulis nama Shinigami di Death Note tidak berdampak apapun ...
Aku berpikir kalau akan lebih menyenangkan disini" Jelas Ryuuk. Dan untuk sesaat, mereka kembali terdiam.

"Aku juga ...
Aku juga bosan" Raito memecah keheningan.

"Jelas pada awalnya aku tidak percaya ...
Tabi buku itu memiliki kekuatan yang membuatku ingin mencobanya ..."

Flash Back ke lima 5 hari yang lalu ...

Raito yang tiduran di ranjang perlahan bangun dan menghampiri buku itu, bersiap untuk menulis sebuah nama.
"Tunggu dulu ...
Jika itu benar-benar terjadi, apa aku akan menjadi seorang pembunuh?" Pikirnya.
"Seseorang yang kematiannya tidak dipedulikan ...
Dan sesorang yang tidak berhubungan denganku ...
Juga, aku harus dapat mengetahui kalau mereka segera mati ...
Coba pikirkan ...
Aah, kenapa aku terlalu serius memikirkannya?"

Klik ...
Raito menghidupkan TV dan yang ada adalah berita kriminal.

"Pembunuh yang telah membunuh 6 orang secara membabibuta kemarin di Kabupaten Shinjuku Hanka masih terkunci di dalam Preschool dengn para Guru dan 7 anak sebagai sandera ...
Tersangka adalah Otoharada Kurou, 42 tahun, seorang pengangguran ...
Kemarin malam, Otoharada ..."

"Mm" Raito kemudian menulis nama Otoharada Kurou di Death Note.
"Serangan jantung dalam 40 detik, benarkah?
Sudah 40 detik, tapi tidak terjadi apa-apa" Pikirnya.

"Oh! Para sandera keluar!!!" Teriak si pembawa acara.
"Sepertinya semuanya baik-baik saja dan sekarang polisi menyerbu sekolah, apakah mereka telah melakukan penangkapan??
Oh, para polisi sudah keluar ...
Tapi aku tak bisa melihat tersangkanya ...
Apa yang sedang terjadi!??
Oh, kami baru saja mendapat kabar kalau tersangka telah meninggal, mereka berkata kalau tersangka telah meninggal!!"

"Meningal!!?" Raito begitu terkejut saat mendengar penjelasan dari reporter.

"Polisi secara tegas mengatakan kalau mereka sama sekali tidak menembak si pelaku ...
Mungkinkah dia bunuh diri??
Berdasarkan keterangan para sandera, si tersangka tiba-tiba saja jatuh"

Raito masih terdiam. Tetesan keringat terus mengucur dari wajahnya.
"Satu kali saja belum cukup ..." Pikir Raito.
"Bisa saja itu kebetulan, satu orang belum cukup" Ucapnya.

"Raito!" Seseorang memanggil dari luar, ibunya.
"Sudah jam 06:25, waktunya beres-beres untuk sekolah"
"Ya, aku akan bersiap" Ucap Raito.

"Seseorang ...
Seseorang tidak masalah untuk dibunuh ...
Ridak, seseorang yang pantas untuk dibunuh ..." Raito memasukan death note itu ke dalam tasnya sambil memikirkan sebuah nama.

....................

"Aku harus mencobanya pada penjahat lain ...
Tapi jika penjahat yang terlalu terkenal, mungkin beritanya akan dirahasiakan ...
Aku harus mengetahuinya segera untuk membuktikannya"

Raito telah berada di sekolahnya, melihat-lihat ke sekeliling.

Dan di antara teman-temannya itu, ada dua anak brandal yang sedang memalak temannya.

"Haruskah aku mencoba untuk membunuhnya?
Tidak, orang itu dekat denganku ...
mungkin aku harus mencoba orang yang tak ada hubungannya denganku" Lamun Raito.

Raito terus melamun memikirkan nama, bahkan sampai jam pelajaran dimulai.

Ctakk!!
Pak guru melempari kepala Raito dengan kapur.
"Hei kau peringkat satu nasional, Yagami! Jangan melamun saja!!
Kami mungkin mengandalkanmu untuk membuat kami terlihat bagus" Bentak pak guru.
"Ya, maaf pak ..."

....................

Setelah itu, pulang sekolah ...
Raito berjalan di sebuah jalan yang cukup ramai.
Di saba, tampak anak-anak yang membentak ibunya hanya karena tidak menjemput, gadis-gadis yang membicarakan rencana minum dengan mahasiswa, sampai preman-preman yang ngebut-ngebutan di jalan ...

"Lihatlah orang-orang ini ...
Aku mulai berpikir kalau Dunia akan lebih baik jika tanpa mereka" lamun Raito.

"Hai cewe ..." Tiba-tiba terlihat kumpulan preman bermotor tengah menggoda seorang gadis.
"Shibuimaru Takuo, mereka memanggilku Shibutaku, hehe ...
Ikutlah denganku" salah seorang dari preman itu memperkenalkan namanya.
"Ma-maaf" Gadis tadi menolak.
"Whoaa, ditolak???" Preman tadi dan teman-temannya melakukan pelecehan.
"Kyaaaa!!!" Si gadis berteriak.

Sementara itu, Raito melihat dari balik jendela sebuah Toko. Tak hanya melihatnya, iapun menulis nama Shibuimaru Takuo dalam berbagai ejaan dan penyebab kematian serangan jantung.
40 detik kemudian ...
"Sekarang ..."

"Ooh, dia mau kabur!!"
"Hei, aku menaiki motor, kau tak akan bisa kabur!!!" Takuo mengejar gadis tadi.

"Takuo, awas!!!!!" Teriak rekan-rekannya.

Jbuarggh!!!!!!
Motor Takuo dihantam oleh sebuah truck.

"!!!" Raito benar-benar terkejut.
"I-Itu !!
Death Note ..
Nyata ..." Ia segera memasukan buku itu ke dalam tas. Dengan keringat yang begitu banyak, mengucur di wajahnya, ia kemudian berjalan keluar. Sambil memikirkan bagaimana mungkin ini terjadi.
"A-Aku telah membunuh ...
Aku membunuh orang ..." Tekanan mental yang didapat Raito begitu dahsyat.
"Aku telah membunuh dua orang ...
Apa yang harus ku lakukan??
Catatan ini begitu mengerikan ...
Tidak ..
Siapa juga yang akan peduli kalau seorang penjahat meninggal??
Tapi bagaimana dengan orang kedua??
Tidak, dia juga pantas mati ...
Tidak!!!
Inilah apa yang selalu ku inginkan ...
Dunia ini busuk ...
Dan yang busuk harus mati ...
Aku bisa melakukannya dengan buku ini ...
Masalahnya adalah, pikiranku ...
Argghhh" Raito benar-benar mendapat tekanan mental yang begitu besar. Ia bingung akan perbuatannya, ia merasa bersalah, namun ia juga merasa apa yang dilakukannya adalah benar. Hingga akhirnya, dengan tekad yang bulat ia memutuskan akan menggunakan Death Note tersebut untuk mengubah Dunia.

....................

Flash Back berakhir ...
"Ooh, aku mengerti ..." Ucap Ryuuk.
"Mulanya aku mengalami masalah susah tidur dan bahkan berat badanku turun sampai 4 kg 5 hari ini ...
Tapi walaupun begitu, untuk membersihkan Bumi ini, aku terus menulis nama-nama para penjahat ...
Era ini sangat membantu ...
Ada TV yang menyiarkan berita Dunia 24 jam ...
Juga ada Internet dimana kau dapat mempelajari apapun ..." Ucap Raito.
"Tapi di samping nama-nama sampah ini, kenapa kau tak menulis penyebab kematiannya?"
"Jika kau tak menulis apa-apa, maka hanya akan terserang serangan jantung, itulah hal terbaik dari Death Note, Ryuuk ...
Aku menulis semua nama-nama penjahat dan mengurangi jumlah iblis di Dunia ...
Dan semuanya meninggal karena serangan jantung ...
Aku akan membuat Dunia menyadari keberadaanku ...
Menyadari bahwa ada seseorang yang akan membawa kiamat bagi penjahat ...
Tak akan ada lagi yang berbuat jahat ...
Dan Dunia akan menuju ke arah yang benar ...
Sementara para penjahat mati akibat serangan jantung, aku akan menghapus orang-orang yang tak berguna melalui penyakit ...
Kemudian suatu hari nanti orang-orang akan menyadari bahwa 'kalau melakukan ini, aku akan mati' ...
Aku akan membentuk sebuah Dunia yang hanya berisi orang baik-baik yang dapat ku terima" Raito menjelaskan rencananya.
"Lalu kau akan menjadi satu-satunya orang brengsek yang tertinggal" Sindir Ryuuk.
"Apa maksudmu, Ryuuk??
Aku ini adalah murid kehormatan nomor 1 Jepang ...
Aku akan menjadi ...
Tuhan di Dunia baru ini" Tegas Raito.

"Yaa, seperti yang ku duga, manusia memang benar-benar menarik" Pikir Ryuuk.

....................

Sementara itu di Negara lain, tampak Dewan Darurat Interpol tengah mengadakan suatu rapat yang membahas masalah Kira ...

"Itulah tadi ke 52 orang yang kita ketahui dari minggu ini ...
Semuanya terkena serangan jantung ...
Semuanya adalah penjahat yang paling dicari atau telah dipenjarakan ...
Kita dapat asumsikan banyak yang lainnya yang telah meninggal dan belum dikonfirmasikan ...
Itu berarti, mungkin ada lebih dari 100 korban ..." Jelas pemimpin rapat.

Sementara itu di tempat lain, tampak seseorang mengikuti rapat itu dari rumahnya, lewat sebuah komputer.
"Akhirnya Interpol beraksi juga ...
Itu berarti aku juga harus membantu polisi" Ucap lelaki misterius itu.

Selanjutnya :  DeaTHnotE chapter 2

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong jangan memberikan komentar yang menusuk di hati lalu tembus di jantung admin

Next Prev
▲Top▲